Pacitan – Musim hujan mulai melanda beberapa wilayah di Kabupaten Pacitan, Ada beberapa akses jalan yang masih sulit di lewati karena kondisinya saat turun hujan di penuhi lumpur, Hal itu seperti jalur Jalan Arjosari menuju Objek wisata pemandian air hangat Desa Karangrejo, tepatnya di Desa Gayuhan Kecamatan Arjosari Pacitan.
Karena kondisi jalan yang sama dengan sawah yang siap di tanami padi, saat pewarta melintas di jalur tersebut terlihat ada 4 (empat) ikat benih padi siap tanam di tengah dan di bahu jalan yang penuh kubangan air dan lumpur.
Itu semua sebagai bentuk protes karena akses jalan yang penuh lumpur kecoklatan dan banyak lobang, sebab jalur tersebut di gunakan keluar masuk kendaraan proyek Waduk Tukul yang berada di Desa Karanggede. Padahal jalan adalah akses utama roda perekonomian masyarakat di suatu wilayah,jika terus dibiarkan seperti itu maka akan menganggu jalur ekonomi dan lainnya.
Camat Arjosari Putatmo Sukandar merasa sangat prihatin melihat kondisi jalan di Kecamatan yang baru beberapa hari ia pimpin tersebut, Karena masih ada jalan yang rusak. Sehingga wajar jika ada warga yang protes dengan cara menuruh bibit padi di tengah jalan.
“Saya sangat prihatin melihat kondisi seperti ini, semeestinya ini sudah diusulkan di Musrenbang. Tapi, seperti informasi yang kami terima selalu jawabannya menunggu pembangunan Waduk Tukul selesai, ini secara pribadi saya kurang sependapat,”ucapnya, di sela-sela meninjau lokasi bersama Kapolsek dan Danramil Arjosari, Jumat (10/01/2020) kemarin.
Lebih lanjut Putatmo menambahkan,. Padahal jalan tersebut selain akses untuk pembangunan waduk di Karanggede, jalan tersebut merupakan akses ke objek pariwisata Pemandian Air Hanggat yang mendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Saya di arjosari sebagai camat baru beberapa hari,namun akan kita kordinasikan dengan rekan-rekan yang ada di Pemkab, dan kami berharap ada solusi jangka pendek mengatasi masalah ini, Jika nanti jawaban dari Pemkab masih menunggu waduk selesai, jangan jera kalau ada masyarakat mengadu,”tegasnya.
Pihaknya berjanji akan berusaha semaksimal mungkin dan akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat serta Waduk Tukul untuk penanganan jalan yang di lewati untuk pembangunan Waduk tersebut.
“Kita hanya bisa “SABAR” kata-kata pendek namun penuh arti tersebut walau semua ada batasnya. Namun kita upayakan dengan jalan lain, agar ada solusi dalam jangka pendek dan semiga bisa segera di benahi,”tandasnya.(tyo)