Semarang ■ Tidak setiap prajurit memiliki kesempatan dan memperoleh kehormatan untuk diberangkatkan ke daerah penugasan. Hanya prajurit yang memiliki kesiapan mental dan fisiklah yang terpilih dan dapat diberangkatkan ke daerah penugasan.
“Tugas merupakan suatu amanah dan kehormatan yang diberikan oleh Pimpinan TNI dan Negara kepada para prajurit Kodam IV/Diponegoro terpilih.” Demikian penyampaian Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M. melalui amanatnya yang dibacakan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M. dalam acara Pemberangkatan Satgas Aparat Teritorial dan Satgas Gadik/Gapendik Kodam IV/Diponegoro di Balai Diponegoro, Jum’at (17/01/2020).
Disampaikan Pangdam bahwa Satgas tersebut nantinya akan melaksanakan penugasan di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam XVIII/Kasuari selama kurun waktu satu tahun.
Pada kesempatan tersebut, dirinya mengingatkan kepada prajuritnya untuk selalu menunjukkan sikap, perilaku dan tindakan serta kemampuan terbaik dalam melaksanakan tugas Teriteriol di daerah penugasan.
“Ingat keberhasilan setiap pelaksanaan tugas, menjadi tolak ukur bagi profesionalitas para prajurit yang tergabung dalam Satgas ini”, ujar Pangdam.
Kepada para prajurit kesayangannya, Mayjen TNI M. Effendi berpesan agar selama di daerah penugasan untuk memahami betul tentang situasi dan kondisi wilayah Papua dan Papua Barat dengan segala dinamika yang berkembang saat ini.
“Pelajari karakteristik daerah penugasan dari berbagai sudut pandang, diantaranya penduduk, wilayah, budaya dan karakter masyarakat setempat serta jangan lengah dan selalu waspada”, terangya.
Orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro itu juga mengingatkan agar nantinya selalu bertindak sesuai prosedur, pedomani lima kemampuan teritorial, dan laksanakan metode Binter dengan baik serta jalin komunikasi sosial dengan berbagai komponen masyarakat.
Khusus kepada Prajurit yang tergabung dalam Satgas Gadik/Gapendik, Jenderal bintang dua dipundaknya menginstruksikan untuk mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki dengan memberikan ilmu pengetahuan dan ketrampilan dalam membentuk prajurit-prajurit TNI AD yang handal serta memiliki wawasan kebangsaan.
Diakhir amanatnya, Pangdam kembali mengingatkan agar seluruh prajuritnya senantiasa memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI agar terhindar segala bentuk pelanggaran demi menjaga nama baik Panji-panji Diponegoro.
Jaga kondisi kesehatan dan jangan khawatir kepada keluarga yang ditinggalkan. Pikirkan bagaimana kalian melaksanakan tugas dengan baik dan bisa kembali pada waktunya dengan selamat serta berkumpul bersama keluarga yang kalian cintai, pungkasnya.
Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa telah menekankan kepada para prajurit yang tergabung dalam Satgas Apter dan Gadik/Gapendik menegaskan bahwa modal dasar disemua tugas dan pekerjaan adalah semangat.
“Awali dengan semangat, agar semua pekerjaan yang akan dilakukan mendapat hasil yang maksimal”, ungkapnya.
Dicontohkan Kasdam, dengan semangat “Merdeka atau Mati” para pejuang kemerdekaan yang hanya bersenjatakan bambu runcing mampu mengusir penjajah dari bumi Indonesia.
“Tunjukkan semangat kalian untuk membantu rekan-rekan prajurit di wilayah Indonesia Timur, dan buktikan bahwa prajurit mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan. Prinsipnya sebagai prajurit siap melaksanakan tugas”, tegas Kasdam.
Hadir dalam acara tersebut, Irdam, para Asisten, Kabalak serta Komandan Satuan jajaran Kodam IV/Diponegoro.