688 total views
Merangin, Ginews Sudah berkali kali himbuan yang di sampaikan melalui sosialisasi secara langsung atau melalui himbauan yang terpasang di baliho baliho sebagai bukti telah sampainya pemberitahuan kepada masyarakat akan dampak yang di timbulkan oleh pendangkalan sungai.
Sekira pukul 07.00 wib 21/01/2020 Ginews coba menyusuri jalan penghubung dua kecamatan dan dua desa, Tambang Emas ke dan Lantak Seribu kecamatan Renah Pamenang dan Pamenang Selatan. Pemandangan yang sangat mencengangkan ! betapa puluhan orang yang hendak berangkat ke ladang, anak anak sekolah bahkan armada angkutan hasil kebun tidak dapat melewati badan jalan yang bersebelahan dengan jembatan Sungai Benuang yanh terletak di Desa Lantak Seribu.
Air meluap deras mencapai hampir satu meter lebih. Keadaan ini tidak memungkinkan untuk menyeberang, selain arus deras juga untuk mencapai seberang lumayan jauh kira kira 50 m.
Dampak inilah yang di timbulkan akibat pendangkalan sungai. Selain sekarang sudah tidak ada hutan di sepanjang aliran sungai ini, juga saat ini yang ada hanyalah perkebunan kelapa sawit, dan perlu di ketahui sepanjang DAS terdapat Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Inilah penyebab utamanya, aliran sungai yang dangkal akibat endapan pasir dan lumpur berasal dari penambangan emas. Keberadaan aktifitas PETI memang sedikit banyak membantu segelintir masyarakat untuk urusan perut, tapi mudharatnya lebih banyak, selain pendangkalan sungai juga efek lain yang di timbulkan berupa rusaknya eko system dan biota kehidupan darat dan air.
