Diduga Oknum Dinas Sosial Kabupaten Mesuji “Cari Keuntungan Pribadi” dari Program BPNT ??

 479 total views

MESUJI – Program bantuan pemerintah pusat yang langsung digelontorkan dari APBN melalui kementrian Sosial, diduga menjadi ajang memperkaya diri sendiri oleh oknum dinas sosial kabupaten Mesuji

Read More

Bagaimana tidak pasalnya uang yang disalurkan milyaran rupiah ke masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 9561 keluarga , dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Diketahui setiap Keluarga Penerima manfaat dibulan Juli, agustus sampai Desember tahun 2019, kpm menerima 10 kg beras dan telur 8 butir, dengan nominal uang Rp 110.000, Namun dalam pelaksanaanya BPNT diindikasikan dimanfaatkan oleh oknum yang ingin memperkaya diri sendiri .

Didalam petunjuk teknis diharuskan bantuan BPNT disalurkan langsung oleh warung sembako yang ada di wilayah keluarga penerima manfaat disetiap desa, pihak pengusaha warung hanya sekedar membagikan karena mereka hanya dititipkan oleh pihak rekanan dengan fee Rp 1500/ KPM.
.
Menurut Nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya, “warung itu hanya membagikan saja mas, karena beras dan telur sudah ada pihak ketiga atas nama Adit yang menyalurkan kesetiap warung jadi bukan pihak warung yang menyetok beras dan telur. “Katanya
.
Masih menurut Nara sumber, “petunjuk teknis itu, setelah uang masuk ke rekening ke setiap keluarga penerima manfaat, koordinator teknis (kortek) kabupaten memberitahukan kepada koordinator kecamatan untuk segera mengkoordinir KPM agar segera mencairkan uang tersebut dan pihak pengusaha warung sembako yang sudah MOU dengan dinas, agar segera membagikan bantuan pangan non tunai berupa beras dan telur. “Terangnya

Sementara itu Plt kepala dinas sosial Suhaimi saat disambangi di kantor dinas sosial kabupaten Mesuji membenarkan bahwa pihaknya memang menerima bantuan dari pemerintah untuk disalurkan pada masyarakat di kabupaten Mesuji,

“benar bantuan pangan non tunai itu dari pusat, dan sudah terealisasi ke masyarakat dengan jumlah beras 10 kg dan telur 8 butir, tapi saya sebatas mengawasi lalu secara detailnya saya kurang paham, coba tanya kekepala bidang (Kabid) penanganan fakir miskin dan kelembagaan saya Heri johan, karena dia yang menangani. “Katanya(11/2)

Saat media ini mendatangi ruangannya Heri Johan untuk menanyakan masalah BPNT, tidak berada ditempat, salah satu stafnya menerangkan “pak Johan lagi keluar entah kemana”, dan dihubungi melalui telepon seluler tidak aktif dan di SMS pun tidak dibalas.

Sementara itu Koordinator kabupaten Jumroni saat ditemui menjelaskan, “pada tahun 2019 kabupaten mesuji memang mendapatkan BPNT denah penerima ada 9561 kpm, tapi itu tidak terealisasi semua, pada tahun 2019 itu hanya terealisasi tujuh ribu lebih. “Terangnya (Suryadi)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *