MDTA di Desa Citaman Kecamatan Jiput Diduga Luput dari Perhatian Pemkab Pandeglang ??

 944 total views

PANDEGLANG – Di tengah perkembangan pendidikan madrasah yang sedang mengembangkan madrasah hebat bermartabat, tanpa bantuan pemerintah melalui program sarana dan prasarana madrasah ini berupaya sekuat tenaga membangun 5 lokal belajar Tanpa bantuan pemerintah kabupaten Pandeglang.

Read More

Adalah MDTA MA Sarewu Desa Citaman kec. Jiput Kabupaten Pandeglang dengan jumlah murid hampir mencapai 100 an, masyarakat terus berupaya memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana madrasah.

Kepala MDTA ( Madrasah Diniah Tawiliah Awaliah ) Muhammad Ismi di dampingi Ketua Panitia Pembangunan MDTA mengajak Wartawan global investigasi news Meninjau bangunan yang tengah berlangsung di kerjakan. Rabu 18/2/20.

Di dampingi Ketua Panitia pembangunan madrasah ia menjelaskan ” inilah 5 lokal belajar, pembangunan sedang kami mulai sejak awal Bulan Pebruari ini semua berasal dari swadaya masyarakat, kami bukanya mampu pak kami ini iuran per kk 100 ribu, sama sekali belum ada bantuan dari pihak pemerintah atau intansi lain, saya sudah capek berupaya mencari bantuan atau donatur sama sekali gak dapat, saya heran pak Pandeglang ini tak sesuai dengan julukan seribu ulama sejuta santri, dalam kenyataannya saya lihat sarana keagamaan hampir merata di kesampingkan, ini sangat miris tak sesuai dengan julukan” tuturnya.

Hm. Ismi meneruskan “Meski demikian kami mengharapkan agar kedepannya Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang dapat membantu pengembangan sarana dan prasarana madrasah kami ini, yang membuat heran lagi jangankan pemda membantu sarana prasaan MDTA dana hibah pun sekolah ini tidak dapat artinya guru yang mengajar benar-benar relawan ikhlas tanpa ada gaji atau insentif bahkan kami dengan guru iuran jika murid-murid mau ulangan atau ujian, sebaiknya pemerintah buka mata perhatikan kami yang membantu ikut serta mencerdaskan anak bangsa jangan malah di kesampingkan” imbuhya.

Di tempat yang sama ketua panitia Pembangunan MDTA MA Sarewu Uci Sanusi membenarkan apa yang di katakan HM Ismi.

” Ya benar Sekolah ini tidak pernah ada bantuan dari pihak pemerintah kabupaten Pandeglang, Kami bangun dengan cara swadaya, iuran masyarakat semampunya, Bangunan ini atapnya mau kami ganti dengan baja ringan, kasian masyarakat iuran terus untuk perehaban karena jika di ganti dengan kayu rayapnya bnyak banget jadi cepat rusak, kalau biayanya jika tida ada donatur kekuranganya kami akan iuran lagi, kalau dana yang kami butuhkan kurang lebih 150 juta dana yang ada saat ini kurang lebih 30 juta lebih jelasnya nanti saya cek di bendahara H Badri, tuturnya.(denijuhendi/ade)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *