Pembekalan Berbasis Kompetensi Teknisi Sepeda Motor Injeksi Bagi Penyandang Disabilitas Kabupaten Aceh Tamiang

 512 total views

Pembekalan Berbasis Kompetensi Teknisi Sepeda Motor Injeksi Bagi Penyandang Disabilitas Kabupaten Aceh Tamiang

Read More

Global Investigasi news co.id Aceh Tamiang – Kegiatan Pelatihan Pembekalan Berbasis Kompetensi Teknisi Sepeda Motor Injeksi Bagi Penyandang Disabilitas Kabupaten Aceh Tamiang merupakan lanjutan dari pertemuan tanggal 25 Februari 2020 di Wisma Jeumpa Komplek Pertamina EP Field Rantau dengan materi acara ,: Review dan Penyusunan Program secara Partisipatif bagi penyandang Disabilitas Aceh Tamiang.

Kegiatan Pelatihan Pembekalan Berbasis Kompetensi Teknisi Sepeda Motor Injeksi Bagi Penyandang Disabilitas Kabupaten Aceh Tamiang selengarakan dengan adanya kerjasama antara : Pemda Aceh Tamiang yang diwakili oleh Disnakertrans, Disnsos, PT. Pertamina EP Field Rantau, BLK Aceh dan LSM BOEMI. Bertempat di Aula Sanggar Kegiatan bersama (SKB) Komplek Perkantoran Bupati Aceh Tamiang, acara dimulai pada jam 09.00 Wib Kamis 19/03/2020.

dibuka dan dipandu oleh Reynaldi Afrizal. Dilanjutkan dengan kata pengantar dan arahan oleh Sugiono, SH (Ketua LSM BOEMI) dalam kata pengantarnya Sugiono menyampaikan bahwa perhatiaan, komitmen dan dukungan kami terhadap penyandang Disabilitas sangat serius serta akan berkelanjutan. Pasca pelatihan nantinya akan dilanjutkan dengan adanya kerja – kerja pendampingan peserta yang didampingi oleh LSM BOEMI yang didukung oleh PT. Pertamina EP Field Rantau.

Peserta Pelatihan Pembekalan Berbasis Kompetensi Teknisi Sepeda Motor Injeksi Bagi Penyandang Disabilitas Kabupaten Aceh Tamiang
pada hari ini diikuti sebanyak 32 orang : 28 orang tuna daksa , 4 orang tuna wicara, peserta berasal dari Kecamatan Tenggulun, Kecamatan Tamiang Hulu, kecamatan Kota Kuala.Simpang, Kecamatan Karang. Baru, Rantau, Bendahara dan Seruway.

Sugiono, juga menyampaikan tentang ketidakhadiran Totok Parafianto (FM Field Manager PT. Pertamina EP Field Rantau) dan Fandi Prabudi (Kepala Humas PT.Pertamina EP Field Rantau) pada acara dikarenakan adanya larangan bagi Staff dan karyawan PT. Pertamina EP Field Rantau untuk menghadiri acara keramaian. Salam dari Pak Totok dan Pak Fandi untuk semua narasumber dan peserta, Insha Allah terkait dengan apa-apa yang sudah direncanakan akan tetap sama – sama kita jaga dan jalankan, nantinya.
Rosmawar, S.Pi (Kabid Rehab Sosial Dinsos ATAM dalam kata pengantarnya menyampaikan bahwa dalam data yang kami miliki ada 26 orang PMKS. 1600 orang penyandang disabilitas.
Diharapkan peserta sungguh-sungguh mengikuti segala proses sampai pada kegiatan pelatihan nantinya.
Keterbatasan bukan penghalang tetapi harus mampu sebagai motivasi untuk memperoleh kesuksesan.

Ir. Muhammad Zein (Kadisnakertrans) sampai jadi acara seperti ini yang kesemuanya itu diawali dari Diskusi informal antar fihak. Karena PT. Pertamina pada tahun ini melalui program CSR nya ada perhatiaan pada penyandang Disabilitas, menjadikan beberapa rencana program kolaboratif dalam memberi perhatiaan terhadap penyandang Disabilitas dapat tampak lebih berenergy.
Harapan kami agar ada komitmen bersama para fihak, pesan saya bagi peserta nantinya dapat serius dalam mengikuti pelatihan dan mengamalkan ilmu yang didapat untuk kesiapan dalam membuka usaha. Bagi peserta pelatihan nantinya akan didaftarkan kepesertaannya diasuransi Kesehatan.

Susanto, ST, M.Si Kasie Pemberdayaan BLK Aceh didampingi Muktar, ST Kasie Penyelengaraan Pelatihan.
Susanto, menyampaikan bahwa Kolaborasi ini merupakan berkah yang luar biasa. Karena dalam peningkatan SDM sesunguhnya bukan hanya tanggungjawab dari Pemerintah saja, jika semua fihak mau mengambil peran dan perhatiaanya mungkin masalah mutu SDM, ketenagakerjaan akan cepat dientaskan.
Pelatihan yang dilaksanakan BLK Aceh membutuhkan waktu pelatihan selama 44 hari atau 320 jam. Dengan standart waktu yang kita pakai akan menghasilkan peserta didik yang siap kerja dan berkualitas. Peserta harus siap mental untuk mengikuti pelatihan yang waktunya sangat panjang. Ada 22 materi yang akan diajarkan selama pelatihan.
Diakhir kegiatan akan ada uji kompetensi untuk menjamin kualitas dan kapasitas peserta.
Saran saya agar nantinya pasca pelatihan agar dibentuk kelompok untuk memudahkan monitoring dan pendampingan berdasarkan kewilayahan.

Dalam kata penutupnya, Sugiono, optimis bahwa penyandang Disabilitas yang ada di Aceh Tamiang merupakan orang – orang tangguh dan kuat, sebelumnya tanpa dukungan dari siapapun mereka mampu berusaha untuk menghidupi dirinya dan keluarga. Semoga dengan ada kolaboratif Pemda Aceh Tamiang yang diwakili oleh Disnakertrans, Disnsos, PT. Pertamina EP Field Rantau, BLK Aceh dan LSM BOEMI, pada Pelatihan Berbasis Kompetensi Teknisi Sepeda Motor Injeksi Bagi Penyandang Disabilitas Kabupaten Aceh Tamiang, saya berharap nantinya 32 orang peserta pelatihan dapat menjadi mekanik/teknisi hebat dan terpercaya yang juga mengangkat harkat dan martabat penyandang Disabilitas.(E)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *