“Hati adalah Raja”, Pencerah dari Tenor Amin Sutanto

 1,360 total views

Globalinvestigasinews.com || Bogor , 10/04 pada hari jumat dikediaman Tenor Amin Sutanto yang akrab disapa Abah Tenor oleh khalayak kalangan didunia seni dan entainment ini , selaku insan seni , Penulis dan budayawan telah malang melintang di industri perfilman sejak usianya masih remaja . Kini Bang tenor ( akrab disapa teman sejawat seprofesinya) telah banyak melahirkan dan menciptakan bakat bakat muda , baru seorang aktris , aktor , penyanyi dan penari dikancah perfilman layar lebar, FTV , Sinetron melalui WTA Management Artis miliknya .

Read More

Dalam kesempatan wawancara eklusif wartawan bersama Tenor Amin Sutanto salah satu pendiri Yayasan Sunda Siliwangi dan Organisasi Masyarakat Gemantara raya ini kami penasaran ingin mengupas sedikit Isi hati dan pemikiran seorang Budayawan Yang dikenal Bijak , baik hati dan Dermawan ini . Berikut kupasan hati dan pemikirannya

Abah Tenor menerangakan “Yang nampak itu cerminan dibatinnya” ,

Allah mengingatkan,

لِّلَّهِ مَا فِی ٱلسَّمَـٰوَ ٰ⁠تِ وَمَا فِی ٱلۡأَرۡضِۗ وَإِن تُبۡدُوا۟ مَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ أَوۡ تُخۡفُوهُ یُحَاسِبۡكُم بِهِ ٱللَّهُۖ فَیَغۡفِرُ لِمَن یَشَاۤءُ وَیُعَذِّبُ مَن یَشَاۤءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَیۡءࣲ قَدِیرٌ.

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”[Surat Al-Baqarah: 284]

Ayat ini salah satu diantara dalil yang menunjukkan bahwa Allah mengetahui segala isi para hamba-Nya. Allah juga mengabarkan bahwa Dia akan menghisab apa yang disembunyikan dalam hati manusia.

Berkata Ahli Tafsir

1 ). Ketika diturunkan :

{ وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ }
ayat ini terasa berat bagi sahabat Nabi, mereka berkata : telah diturunkan kepada mu wahai Rasulullah ayat ini dan kami tidak mampu untuk menjalankannya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Apakah kalian ingin mengatakan seperti dua kelompok ahlul kitab sebelum kalian: kami mendengar, tapi kami memaksiatinya? Ucapkanlah, kami mendengar dan kami menaatinya. Kami berharap ampunan-Mu wahai Rab kami. Dan kepadamulah kami dikembalikan, Para sahabat pun mengatakan, ‘Kami mendengar dan kami menaatinya. Kami berharap ampunan-Mu wahai Rab kami. Dan kepadamulah kami dikembalikan, Ketika mereka membacanya, lisan-lisan mereka tunduk dengan ayat itu. Lalu Allah menurunkan sesudah ayat selanjutnya, ‘Rasul telah beriman kepada Aquran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman.

2 ) Berikutnya,

. { وَإِنْ تُبْدُوا مَا فِي أَنْفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللَّهُ }
Ayat ini mengabarkan bahwa Allah membuat perhitungan terhadap apa yang ada dalam diri-diri hamba, dan bukan menghukum atas segala sesuatu yang tersimpan dalam diri-diri itu.
(Kitab Zubdatut Tafsir)

Mukmin sejati selalu menjaga lisan. Lisannya selalu digunakan untuk kebaikan.

Salafus sholeh رحمه الله menegaskan:

الأعمال الظاهرة لاتكون صالحة مقبولة إلا بواسط أعمال القلب، فإن القلب ملك واﻷعضاء جنوده، فإذا خبث الملك خبثت جنوده
“Amalan badan tidak akan diterima tanpa perantara amalan hati. Karena hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila Sang Raja buruk, maka akan buruk pula seluruh prajuritnya. ”

Karenanya, kata-kata sesungguhnya adalah cerminan dari hati. Hati yang baik akan mengeluarkan kata-kata yang baik.
Sementara, hati yang buruk akan mengeluarkan kata-kata yang buruk juga. Mukmin sejati hatinya jernih, bersih, dan penuh dengan cahaya petunjuk dari Allah. Maka, yang keluar dari lisan pun kata-kata yang jernih, bersih, dan selaras dengan petunjuk Allah.

Hati adalah standar kebaikan amalan badan. Ia ibarat pemimpin bagi badan. Baiknya hati akan berpengaruh pada baiknya amalan badan. Dan buruknya hati akan berpengaruh pada buruknya amalan Rasululloh صلي اللهرعليه وسلم bersabda:

أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh baik. Jika ia rusak, seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah (segumpal daging) itu ialah hati..” (HR. Muslim).

salafus sholeh رحمه الله berkata:

فالخبيث يتفجر من قلبه الخبث على لسانه و جوارحه،
و الطيب يتفجر من قلبه الطيب على لسانه و جوارحه.

Maka orang yang buruk akan memancarkan dari hatinya keburukan melalui lisan dan anggota badannya,
dan orang yang baik akan memancarkan dari hatinya kebaikan melalui lisan dan anggota badannya.

Hati adalah Raja yang dapat memerintah menggambarkan tentang segala dirikita secara kasat mata amal perbuatan atau sikap sifat dari aura terpancar ., tutup tenor

Wallahu a’lam bish shawab

Tenor Amin Sutanto

Seniman Dan Budayawan

Sumber : Indonesiatopline.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *