PETUGAS POSKO HARUS MENJADI PANUTAN
MAMASA GINEWS TV. Berdasarkan himbauan pemerintah menghindari kerumunan, tapi ironisnya posko-posko yang ada, hanya di jadikan tempat nongkrong dan dokumentasi seola olah sedang dalam penanganan covid-19 Ungkap mantan Politisi mudah dari PSI Marthen Ma’dika.
“Apakah ini bisa di katakan sudah efektif atau sudah bisa di katakan meminimalisir penyebaran covid_19 ?
Apakah ini sudah dikatakan mematuhi aturan pemerintah?
Atau kah hanya mau cari nama bahwa “io todak jago” ?”
Seharusnya menurut Marthen bahwa posko posko yang ada, bisa menjadi panutan dalam hal mensosialisasikan bahwa hindari kerumunan dan jaga jarak, demi keselamatan kita semua. Bukan di jadikan tempat pencitraan atau di jadikan mencari cinta. Senin, 27 April 2020.
Dan sampai pada titik Dimana masyarakat bingung, dan tidak mengetahui seperti apa yang dinamakan menghindari kerumunan itu? Karena berdasar pada relawan covid yang memberikan contoh atau tidak mensosialisasikan kepada masyarakat.
Saya hanya mau bilang stop pencitraan, dan Jangan hanya dijadikan tempat selfi (foto-foto) tapi jadilah relawan yang mengajak masyarakat sadar untuk memutus mata rantai covid-19. Jelas Marthen.
Dirinya pun menegaskan bahwa perluh Ada pemantauan posko yang ada di desa-desa agar tidak terjadi kerumunan atau tempat nongkrong dan perluh ada pembatasan penjagaan agar tetap bisa jaga jarak. (ROMAN)