Site icon GLOBALINVESTIGASINEWS

Pengajaran Ilmu Dongeng untuk Mempererat Hubungan Orang Tua dan Anak-anak oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya

Pengajaran Ilmu dongeng untuk mempererat hubungan Orang tua dan anak oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya

Surabaya, 29 Juli 2020- Masa Pandemi Covid 19 Instansi Pemerintahan khususnya mengadakan kegiatan salah satu kegiatan yang hari ini Kamis (29/7/2020) yang diadakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya mengadakan penilaian pegawai tentang mendongeng.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya bertujuan agar pegawai yang sekitar kurang lebih 500 pegawai yang ada di lingkungan kota Surabaya yang tersebar di beberapa tempat diantaranya Balai RW, Rusun, Kecamatan, Kelurahan, Liponsos, dan rumah sakit itu agar petugas memiliki bekal materi mendongeng di masyarakat dan bisa menyalurkan ilmunya ke masyarakat.

Dongeng adalah satu wujud pendekatan yang ampuh antara orang tua dan anak. sehingga dengan dongeng petugas bisa membagi ilmu ke orang tua melalui teknik mendongeng hingga mempraktekkan secara langsung ke anak-anak.

Kegiatan yang di lakukan di kantor Dinas Perpustakaan Kota Surabaya ini peserta terbagi beberapa gelombang dan wilayah setiap harinya. Peserta terdiri dari sepuluh hingga duapuluh dalam setiap harinya karena masih mengunakan protokol kesehatan social Distencing.

Semua petugas sangat antusias dan sudah mempersiapkan jauh-jauh hari cerita yang akan di bawakan dewan juri. wajar peserta banyak sekali yang membawa berbagai macam media dalam mendongeng diantaranya ada yang membawa boneka, wayang hingga properti lainnya untuk menarik dewan juri.

Para peserta sangat menjiwai sekali dalam mendongeng di hadapan dewan juri yang terdiri pakar-pakar pendongeng ada Kak Nobhita, Kak Handoko hingga Pendongeng Nasional Kak Harris. Kak Harris menjelaskan dalam mendongeng peserta masih banyak sekali kekurangan yang harus di benahi diantaranya percaya diri, intonasi vokal dalam membawakan peran, belum bisa menjiwai peran dalam dongeng, hingga belum terlihat interaksi antara peserta dan audience.

Dalam kegiatan penjurian dongeng yang mencapai 5 jam ini berjalan dengan lancar dan tetap menggunakan protokol kesehatan.

Exit mobile version