Amir Jawas Kritisi Lambannya Pembangunan Di KSB, Kesejahtraan Masyarakat Masih Jauh Dari Harapan ?!

 278 total views

Global Investigasi News.com – Mataram NTB, 22-1-2021, Amir Jawas adalah Salah satu tokoh yang berperan aktif dalam proses terbentuknya Kabupaten Sumbawa Barat-NTB. Mengharapakan pemerataan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di lingkar tambang bisa terwujud. Tapi ironisnya hingga saat ini keberhasilan itu masih jauh dari mimpi dan harapan. Hal ini di sampaikan Amir Jawas di Sakinah Mac Resto Rembiga Kota Mataram didepan puluhan Insan Pers media Cetak, Elektronik dan Online. Kamis (21/01/2021).

Read More

Lebih lanjut kata Amir Jawas, kondisi Kabupaten Sumbawa Barat sebagai pemilik tambang raksasa. Dimana
Dirinya sangat prihatin terhadap KSB sebagai pemilik tempat tambang raksasa yang menghasilkan milyaran bahkan trilyunan rupiah tapi masyarakatnya tidak menikmati sepenuhnya hasil kekayaan alam mereka. Bahkan tragisnya saat ini banyak pekerja- pekerja dari luar yang datang untuk bekerja di Obyek Vital Nasional Batu Hijau. Sedangkan pekerja-pekerja lokal banyak yang di PHK dan di rumahkan. Dengan alasan habis kontrak.

Menyikapi permasalahan tersebut seharusnya peran Pemerintah Daerah sangat di nantikan oleh semua warga KSB bahkan mereka menggantungkan harapannya untuk masa depan anak cucunya di hari depan. Oleh sebab itu dibutuhkan pemimpin yang berani bersikap, tegas, adil dan membela kepentingan rakyatnya. Tuturnya.

Melihat begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh Kabupaten pemilik Ovitnas Tambang Emas Batu Hijau itu, seharusnya banyak bermunculan orang – orang yang berani tampil bersuara lantang untuk memperjuangkan KSB.

Amir Jawas melanjutkan,
Pemimpin kedepan KSB harusnya yang memiliki nilai jual untuk kepentingan masyarakat. Bukan hanya mementingkan dirinya sendiri dan kompoknya. Misalnya KSB memiliki Tambang Emas Raksasa yang mempunyai keuntungan yang sangat besar. Ironisnya masyarakat di lingkar tambang masih banyak yang miskin, bahkan perekonomian di lingkar tambang tak bergerak alias mati suri. Ratusan Rumah-rumah kos tutup, toko – toko kelontong sepi, bahkan rumah makan banyak yang gulung tikar akibat ribuan karyawan tambang yang tidak boleh keluar untuk berbaur dengan masyarakat mencari rezki.

Bergantinya New Moont Nusa Tenggara ( NNT) beralih ke Aman Mineral ( AMNT) yang cenderung di kuasai oleh orang pribumi malah tidak memihak kepada masyarakat lingkar tambang. Ini memberikan catatan tersendiri bagi pempinan daerah di KSB. Pekerjaan rumah yang besar yang harus segera terjawab agar masyarakat Lingkar Tambang menikmati kesejahteraannya. Bukan menjadi penonton dan kuli di daerahnya sendiri. Tegasnya.

Melihat perkembangan Kabupaten Sumbawa Barat yang cenderung tidak banyak perubahan membuat dirinya harus menyuarakan isi hatinya agar generasi penerus di KSB terbuka mata, hati, dan pikiran agar berani tampil berjuang memajukan KSB.

Satu lagi yang seharusnya di kelolah serius oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Yaitu Danau Lebuk yang berada di wilayah empat desa yakni, kampung Sampir, Meloto, Meraran dan Jereweh. Seharusnya Danau lebuk di manfaatkan dengan sungguh-sungguh dan dikelola dengan baik, bisa menjadi obyek wisata daerah, jika ini terjadi maka perekonimian masyarakat sekitar danau akan terangkat. Sebab ratusan warga hingga saat ini menggantungkan hidupnya dari danau itu.

” Saya pernah bertanya kepada Bupati KSB selaku pimpinan daerah tentang permasalahan itu. Lagi-lagi jawabanya karena kewenangan itu kewenangan pusat. Ya..meskipun itu kewenangan pusat jika itu untuk kepentingan masyarakat banyak kita harus perjuangkan bersama-sama.” Tutupnya. (GIN NTB)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *