Paulina Silitonga Respon Tentang “Vaksinasi” ?!

 675 total views

Journalist : Tenor Amin Susanto

Read More

Paulina Silitonga yang ditemui dikediamannya saat acara ulang tahun yang .. dan sederhana yang hanya bersama keluarga dekat dan sahabat

Respon tentang Vaksinasi

Bagi saya karena saya dituntut untuk selalu jadi pembelajar saya melihat pandemik dan vaksin ini bukan hanya sebuah keadaan dimana semua orang ramai saat wabah yang sekarang ini, yang cemas makin cemas akhirnya lama lama nggak berdaya dengan kondisi ini.

Saat ini Yang perlu bagi, Saya sendiri sebagai anak muda bangsa perduli bahwa bukan sibuk soal virusnya, sebenarnya kita ini hidup dari dulu juga sudah berdampingan sama virus bakteri dan sel yang ada … sel yang dalam tubuh kita dimana semua itu, sel kita sendiri sangat berkaitan dengan patogen organisme tersebut dan berpengaruh besar juga terhadap kesehatan kita mas …
silahkan mendalami apa kaitannya yang saya maksud dalam hal ini dan kenapa ini berhubungan terhadap Imun kita ?? Hehehe

Siapapun virus yang ada nantinya sebetulnya punya level yang sama , kita sama sama ada dalam alam semesta ini ( jangan merasa diatas awan “sebab semua bisa saya lawan dengan vaksin !; )
Nahhh ketika tidak bisa melawan terus apa ? Resah manusia jadi stres karena inginnya semua serba pasti, kapan vaksin kapan virus ini selesai? Kapan ? Bulan berapa tanggal berapa , than it’s all about keinginan ego semua
Hallo… ??

Sebetulnya ketika kita sekalipun harus mendapatkan kesempatan atas penyakit atau apapun yg mampir di badan perlu diketahui bahwa itu akan slesai , selesainya kapan ? Sperti apa kita gak tau ..
Mestinya yg Harus dilakukan menerima ketidak pastian , sehingga ada jeda dunia berhenti untuk menusia berhenti dan merenung MELAHIRKAN CINTA , bagi sesama makhluk hidup lain tumbuhan , hewan yang besar kecil yang jauh dekat yg terlihat dan tidak terlihat
Ini edukasi !!

Virus covid 19 sudah bunuh 120 ribu sementara orang meninggal karna sakit jantung sehari itu bisa 48ribu , sementara penduduk dunia berapa ? Tujuh milyard masih banyak yg bertahan , kan dulu namanya manusia pernah gak ada dibumi cepat atau lambat akan punah , tapi emang karna covid 19? Enggak lah …

Yang saya tertarik daripada vaksin justru “mens sana in corpore Sano “
Kesehatan mental adalah faktor membentuk cara manusia berinteraksi sehari hari membentuk hub timbal balik manusia dengan lingkungan , hewan , tumbuhan , air udara, tanah kesehatan mental yang tidak dikelola punya implikasi besar terhadap kesehatan fisik kita karna yg namanya kesehatan psikosomatis dan penyakit kronis banyak kaitannya dengan psikologi informasi percakapan yg di cerna itu mempengaruhi tubuh kita jadi “digest ” be awarness !

Saya setuju juga dengan”Herd imunity “
Imunitas sosial kenapa ini semua gak disosialisasikan ,kampanyekan pemerintah dan semua elemen hal hal yg menurut saya penting

Dan juga Ini kan akumulasi apa yg sudah kita perbuat terhadap bumi ini ” manusia tidak pernah tau kapan cukup adalah cukup” rasa keinginan EGO , ego menurut saya “sense of i” dimana saat ini aja who dunia diambang kegagalan moral vaksin dunia, ego ada krisis empaty bersama , soal vaksin yg baru di dengungkan pemerintah Indonesia ini saja udah jadi masalah dunia sekarang ini , dan vaksin itu sendiri kan “instan di racik , dan jumlahnya terbatas dibanding seluruh penduduk bumi ! Nahh lohh …
Sementara imunisasi vaksin dulu aja butuh waktu uji jutaan kali ,

Itu yg membuat saya secara pribadi kebetulan saya sekarang ini adalah praktisi dan konsultan nutrisi enggan soal vaksinasi ,lah wong apalagi saya udah sejak lama menerapkan hidup tidak memasukkan dalam tubuh yg serba gak alami , obat obatan kimia dan sebagainya , saya sendiri sembuh dan sehat dari sakit penyakit saya yg terdahulu autoimun dan gerd semua alami tanpa intervensi medis ,justru dalam perawatan medis saya malah jadi bolak balik rumah sakit dan itu saya pernah mau mati rasanya karna sakit bngt … Artinya saya sehat sekarang dan saya percaya diri akan itu dengan apa yg lakukan pada tubuh saya sendiri dr pribadi ditubuh saya.

meditasi adalah Vaksinasi alami buat so buat apa saya di vaksin memasukkan bahan asing ke tubuh saya yg dampak kedepan dan resiko yg harus saya tanggung …

Kita semua mengalami dampak pandemik ini tentu dengan berimbas masing2 individu berbeda gak semua sama
Menurut saya pemerintah juga perlu bijak dalam menerapkan vaksin , alasan masing2 orang yang berdampak pada hal ini yg semua punya alasan Berbeda masyarakat perlu edukasi bukan hukuman dimana masyarakat sendiri Sudah sangat mengalami kesulitan baik ekonomi atas maupun bawah mereka sudah sangat prihatin dari segi fisik mental dan ekonomi , masyarakat sangat sangat lelah !
Apalagi yg kita temui yang masyarakat kita sebagian , duhh mereka hampir semua teriak bukan mati karna virus tapi mati karna kelaparan ! Yang kerja nya mereka harus cari duit harian” yang kerja nya cari duit enak sih gak terikan mati kelaparan ‘ tapi stres juga kan hehehe
Dan pendapat saya denda terhadap penolak vaksin adalah kebijakan yang tidak tepat

Sebagian masyarakat ini udh gak perduli vaksin tapi perlu makan …
Kasian mas mereka karna gak bisa ngapa cari duit ..

perlu sebenarnya edukasi dari pihak2 yang perduli pada bangsa ini ,,, bahwa kebanyakan orang bicara kesadaran mereka gak tau apa yg di maksud kesadaran , dikira sadar itu insaf , padahal kesadaran itu sebenarnya lebih seperti perhatian yang mengamati secara netral , kesadaran itu yang paling menjadi fondasi bagi kesadaran mental & emosional
Dimana yahh makin kesini orang makin cepet sensitif , wow luar biasa cepet emosian curiga tingkat tinggi !! Dan menurut saya banyak yg jadi curiga berlebihan jadi
“irasional” empati musnah dan gak berakal Budi …

Soal virus ini bukan hanya soal keberanian , tapi kecerdasan , kesabaran , kesadaran dan percaya diri dan perlu sinergitas semua elemen bangsa dalam menangani wabah , bukannya menarik nya dalam darurat militer trus ada lah perang biologi maaf kayanya kejauhan hehehe …

Apalagi lebih buruknya , hukuman atau pidana justru akan jadi masalah baru nantinya , pertama narasi wabah sendiri masih kacau , dalam sebuah wabah , stiap orang menarasikan penyakit berdasarkan pada pengalaman personal dan saluran informasi yg diakses berbeda .
Juga insfrastrukur imunisasi massal di Indonesia belum tertata baik , belajar dari kegagalan kampanye vaksin campak- rubella masal tahun 2017 -2018 bencana alam dan ketidak merataan akses dan ketersediaan vaksin juga dapat menjadi batu dan layak kita pikirkan

Keberhasilan program vaksin sendiri menurut saya sebagai praktisi kesehatan butuh pendekatan imunitas tubuh , harus… karna potensi kegagalan vaksin membangun sistem imun tubuh selalu ada ,”sistem imunnya harus di bangun dulu “,…
karna itu ada larangan yg memiliki riwayat tensi , gula darah dan penyakit lain kan” ?! …

Saya lebih tertarik ngomong solusinya tentang kesehatan dan meningkatkan imun dengan merawat menjaga sel dalam tubuh kita , yang mana kerusakan Atau masalah sel, itu bakal otomatis imun drop lalu apa yang harus dilakukan ?
Yaitu memperbaiki kerusakan sel tersebut dulu akhirnya tubuh dengan sendirinya itu bisa melawan radikal bebas ( salah satu masalah pemicu )akhirnya sistem imun kuat akhirnya mengoptimalkan imunitas tubuh dengan sel sel yang diperbaharui .
Selain itu ya mas , ini tuh bermanfaat untuk jangka panjang mengingat bencana wabah covid 19 ini bisa jadi bukan wabah terakhir yang kita hadapin

Dan pandemik aja kita gak tau selesainya kapan dan gimana !!

hehehe

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *