Site icon GLOBALINVESTIGASINEWS

“Dana Pemeliharaan Alun Alun Kota Kisaran Diduga Tidak Direalisasikan DLH Kabupaten Asahan ?!”

 587 total views

Asahan, GlobalInvestigasinews.COM – Disinyalir ada tujuh Paket titik lokasi Pemeliharaan dan Perawatan Median atau Pembatas Jalan di Kota Kisaran Kabupaten Asahan, diantaranya Pemeliharaan Alun alun Rambate Rata Raya Kisaran Rp 50 juta.

Pemeliharaan Median Jalan HOS.Cokroaminoto dan Jalan Imam Bonjol Kisaran Rp 50 juta, Pemeliharaan Median Jalan Jend Sudirman Kisaran Rp 50 juta, Pemeliharaan Median Jalan Latsitarda Kisaran Rp 25 juta, Pemeliharaan Median Jalan Pabrik Benang dan Jalan Abdi Satya Bhakti Kisaran Rp 50 juta, Pemeliharaan Trotoar Jalan Akasia dan Jalan Mahoni Kisaran Rp 75 juta, dan Pemeliharaan Trotoar Jalan Madong Lubis Kisaran Rp 25 juta, semua Kegiatan ini diglobalkan menjadi Proyek dana APBD yang di tenderkan karena satu nomor rekening, dimana menjadi pemenangnya CV. AN, dengan pagu anggaran sebesar Rp. 325 juta.

Berdasarkan informasi, diduga dana seluruh pemeliharaan sudah terealisasi atau sudah dicairkan karena kegiatan tender proyek di awal bulan Juli 2022 sampai Oktober 2022 atau 90 hari kerja sudah selesai masa pengerjaannya, namun sampai dengan berita ini diturunkan baru sebagian kecil yang dikerjakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Asahan.

Adapun daerah yang sudah dikerjakan diantaranya Median di jalan Imam Bonjol, sedangkan Jalan Hos Cokro Aminoto belum dikerjakan, serta Median yang berada di Jalan Sudirman masih dalam tahap pengerjaan, itu pun setelah adanya pemberitaan dari beberapa Media, sementara median jalan yang lain masih berlumut dan kusam hingga terlihat kumuh.

Hasil monitoring yang dilakukan tim awak Media pada hari Kamis (20/10/2022), ternyata memang benar dugaan jika baru sebagian saja yang dikerjakan pengecatan Median jalan yang berada di Jalan Cokroaminoto dan Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Sudirman, sedangkan untuk daerah lainnya sama sekali belum tersentuh pengecatan dan perbaikan.

Salah satu titik lokasi yang diduga sama sekali belum tersentuh Pengecatan dan Perawatannya adalah daerah Alun- alun Rambate Rata Raya, padahal dana untuk Pemeliharaan dan Pengecatan di Alun-alun Rambate Rata Raya ada sebesar Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

Sementara global dana yang sudah dikucurkan untuk ke-tujuh titik lokasi Pemeliharaan dan Perawatan untuk Median atau Pembatas jalan, sebesar Rp. 325.000.000 (tiga ratus dua puluh lima juta rupiah) yang pengerjaannya di percayakan ke CV. AN oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Asahan.

Menanggapi Hal itu, Sekretaris DPC.AWPI Kab. Asahan, T. Simanjuntak, saat ditemui di Kantor DPC AWPI Asahan untuk dimintai pendapatnya, kepada awak Media mengatakan, “Jika benar dana sudah di cairkan jauh hari sebelum kawan-kawan memberitakan hal ini, tentunya kita sangat menyayangkan pihak DLH Kabupaten Asahan, mengapa setelah diributkan baru di kerjakan, apalagi tahun 2022 saat ini sudah masuk di bulan Oktober artinya sudah memasuki semester dua yang dalam hitungan dua bulan lagi tahun 2022 bakal berlalu, maka seandainya kawan-kawan Wartawan tidak mendapat informasi tentang dana Pemeliharaan dan Perawatan Median jalan untuk tahun 2022 maka kita patut menduga dana sebesar Rp. 325.000.000 (tiga ratus dua puluh lima juta) bakal hanyut lah,” ucapnya.

“Kita selaku pelaku sosial kontrol, meminta kepada Bupati Asahan, H.Surya, BSc kiranya bisa bekerja sesuai Visi dan Misi Kabupaten Asahan yang Sejahtera, Religius dan Berkarakter, dan apakah masih pantas pemimpin di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Asahan yang diduga suka bermain dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme), dan kepada penegak hukum diharap untuk turun untuk cek dan periksa dari dana yang sudah dianggarkan untuk Pemeliharaan dan Perawatan Median jalan di Kota Kisaran, dan periksa juga PPK dan PPTK serta Pengawas dari Pekerjaan Perawatan dan Pemeliharaan Median.

Menutup keterangnya T. Simanjuntak mengatakan, “Kita harus kawal perawatan dan pemeliharaan Median jalan di Kota Kisaran yang sama-sama kita cintai ini supaya tidak semakin kumuh, monitoring terus daerah -daerah yang sudah dianggarkan namun pelaksanaannya belum terealisasi,” ucapnya.

Sementara kadis Lingkungan Hidup saat di konfirmasi di kantornya hanya mengatakan terimakasih atas informasinya, dan karena kondisi kesehatan belum fit maka belum bisa bekerja secara maksimal katanya.
(S. Ag)