“Arealnya Dijadikan Lokasi PETI, Manajemen PT. TMA Lapor Pj, Bupati, Kajari dan Kapolres Tebo Minta Solusi !!”

 321 total views

Globalinvestigasinews.com,,MUARO TEBO- Setiadi manajemen PT.Tebo Multi Agro (PT.TMA) dalam forum rapat koordinasi Forkopimda yang digelar dipendopo Rumdis Bupati Tebo pada Selasa (18/10/2022).menyatakan diri hendak melaporkan apa yang terjadi di lahan areal izin kerja PT.TMA dalamelalsanakan kegiatan usahanya.Minggu (23/10/2022)

Read More

” Saya kira tadi sudah banyak disampaikan oleh Ibu Kapolres,bapak Kabag Op, bapak Kajari,wakil ketua DPRD Tebo terkait dengan PETI Saya hanya ingin menambahkan sedikit bahwasannya saya sendiri pernah turun kelokasi ,saya langsung bertemu dengan pekerjanya dan saya tanyakan mereka memang disuruh oleh oknum dari desa Tanjung jadi bukan atas nama pemerintah desa tapi oknum atau tokoh dari desa Tanjung ” Ungkapnya,Selasa (18/10/2022)

Dan yang saya tanyakan itu bukan orang lokal tapi adalah orang Jawa, dari Jawa Pati Orang orang ini sengaja direkrut oleh oknum untuk dipekerjakan di dompe g Dompeng yang telah disediakan ataupun Ado pemodal lainya yang bersedia menyediakan dompenya,Imbuhnya.

Lebih jauh diceritakannya bahwa dalam konteksnya penambangan emas ilegal telah berlangsung lama.

” kejadian PETI di areal PT TMA itu semenjak tahun ( 2019) kalau PETI diwilayah Kecamatan VII Koto dan sekitarnya sudah lama sejak PT.TMA beroperasi tahun (2007) sudah ada aktifitas PETI disana tapi masuk ke areal TMA di tahun 2019″ Bebernya.

Dalam upaya pencegahan dan antisipasi aktifitas PETI di areal PT.TMA pihaknya mengaku telah melakukan langkah sosialisasi dan pemasangan pamplet larangan dilokasi.

” Kita melakukan pendataan nama nama orang yang bekerja di PETI tersebut disitu kemudian memintak mereka pekerja tersebut membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi bekerja dilokasi tersebut,sebenarnya kami lihat orang2 tersebut sangat koorporatif,begitu kita masuk ke lokasi mereka bersedia menghentikan kerjanya tapi begitu kami pergi tinggalkan mereka kembali melakukan kegiatan PETI tersebut” Bebernya.

Hingga hari ini sudah ada tujuh puluh enam hektar wilayah konservasi yang rusak akibat PETI tersebut.

” Itu areal yang di lindungi undang undang,kemudian aset perusahaan dalam hal ini Tanaman,Tanaman yang setelah empat tahun kemudian akan kita panen telah dirusak oleh aktivitas PETI tersebut,sampai hari ini sekitar 8 hektar sudah rusak,jadi ini yang kami khawatirkan kegiatan ini bukan hanya merusak lingkungan tapi juga merusak aset perusahaan ” Ujarnya.

Tentu saja persoalan ini tidak dapat kita diamkan begitu saja ini bukan saja soal berapa hektar yang rusak tapi juga akan menjadi preseden crime juga untuk itu Ki telah lakukan berbagai upaya dengan cara berkoordinasi dengan berbagai pihak,Katanya lagi.

Kami ucapkan terimakasih kepada bapak bupati Tebo yang telah menerima keluh kesah kami dan semoga akan ada jalan keluarnya nantik,Imbuhnya.
(Hrf Ginews)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *