198 total views
Merangin, 24/01/2023 Globalinvestigasinews.com
Melalui proses yang panjang akhirnya impian masyarakat Desa Sungai Putih Kecamatan Bangko Barat Merangin Jambi untuk memiliki Kolam Tampungan Air (Embung) akan segera terwujud. Hal ini di tandai dengan adanya Alat Berat yang sudah di persiapkan oleh Pemerintah Desa untuk membuka lahan yang selama ini menjadi “Lahan Tidur” pada (22/01/2023).
Sebidang tanah seluas kurang lebih 2 Hektar yang terletak di tengah tengah desa ini merupakan tanah berstatus tanah Fasilitas Umum, ” Jadi akan kita kembalikan sebagaimana kebutuhan, fungsi dan peruntukanya kembali kepada kebijakan pemerintah desa sesuai keinginan masyarakat, kita akan fungsikan kembali setelah bertahun tahun menjadi lahan yang mangkrak, tujuan kita salah satunya adalah untuk mendongkrak PAD desa selain nantinya akan menjadi lkon desa,” tutur Yusup Kades Sungai Putih (20/01/2023)
Desa Sungai Putih terletak pada gugusan Bukit Barisan sehingga tampungan air dan resapannya tergantung pada iklim penghujan. ” Rencana pembuatan Embung ini sudah lama menjadi wacana, namun baru kali ini terealisasi berkat adanya kerjasama semua pihak, dalam tekhnis pengerjaanya sesuai SK Kepala Desa yang menunjuk Panitia untuk pembangunanya dan panitia bekerjasama dengan rekanan kerja yang di buktikan dengan surat kontrak kerjasama,” terang Mbah Bakat sapaan akrabnya sebagai Ketua Panitia 23/01/2023.
Selain bertujuan untuk pengendalian air, juga berfungsi untuk menggali potensi warga sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan pendapatan desa, seperti wisata air, kolam pemancingan dan keramba ikan, ” pemabngunanya dari hasil swadaya desa, diharapkan bisa menambah inkam desa dan bisa memberdayakan potenai Karang Taruna, ” lanjut Rizki Ketua Karang Taruna Desa.
Lebih jauh di sampaikan oleh tokoh masyarakat setempat bahwa Embung ini bisa menjadi Ikon desa Sungai Putih, ” Harapan kita jika Embung yang seluas ini bisa di manfaatkan dan di kelola dengan baik nantinya akan menjadi contoh untuk masyarakat bahwa tidak semua lahan rawa tidak bisa di manfaatkan, jadi juga bisa untuk menyadarkan masyarakat yang saat ini menjadi penggarap di lahan lahan tanah desa, jika pemerintah membutuhkan untuk pembangunan yang bersifat untuk kemaslahatan maka warga harus menyadarinya, ” tutup Slamet mantan Kepala Desa.
(fik)
