“Diduga Oknum Petugas Keamanan Ruangan Wabup & Sekda Keerom Aniaya Wartawan ?!”

 359 total views

Keerom Papua, globalinvestigasi.com. Kasus penganiayaan kepada insan pers kembali terjadi (siang sekitar pukul 14 wit), kali ini di lokasi perkantoran Bupati kabupaten Keerom, kamis, 09 Maret 2023.

Read More

Tepatnya di areal kantor Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan Kerja Sama kabupaten Keerom, wartawan media online globalinvestigasi.com berinisial “N” dipukul oknum petugas keamanan.

Dalam pantauan awak media ini di Polres Keerom yang bersama-sama wartawan yang menjadi korban, kulih tinta ini sementara sudah membuat laporan polisi (LP), dan sedang dilakukan visum et repertum di RSUD Kwaingga Keerom.

Menurut keterangan korban, kejadian itu diduga terjadi karena adanya pemberitaan yang dipublikasikan sebelumnya, terkait aksi pemukulan salah seorang anggota masyarakat kepada petugas Satpol PP yang bertugas di ruangan Wakil Bupati dan Sekda Keerom.

Alhasil, sontak oknum petugas keamanan itu beberapa saat kemudian keluar dari ruangannya dan mencari korban (wartawan), dan dengan tegas menegur wartawan lalu memukul korban.

“Saya lagi berdiri di dekat ibu penjual buah pinang, di samping kantor Badan Pengelola Kawasan Perbatasan dan saya lihat oknum petugas keamanan itu dengan beberapa orang berjalan cepat datang menuju saya.

Kelihatan mereka emosi berjalan menuju saya. Begitu sampai dekat, oknum petugas keamanan itu bilang “Saya baru dapat berita yang dishare, kenapa menjatuhkan pemerintah Keerom?”.

Lalu langsung oknum petugas itu memukul saya, dan saya hanya berusaha menghindar dan blok pukulannya, tapi sempat beberapa pukulan masuk ke wajah saja. Akhirnya mengalami memar dan ada darah yang tadi keluar.

Saya lalu lari masuk ke ruangan sekretaris kantor Badan Perbatasan, untuk menyelamatkan diri saya. Tapi oknum petugas keamanan itu tetap mengejar saya, dan saya sempat terjatuh dan dipukul lagi olehnya”.

DIDUGA ADA NADA ANCAMAN HENDAK MENEMBAK DENGAN SENPI

“Lagi kata oknum petugas keamanan yang menjadi pelaku itu, dia bilang “belum tahu saya kah?, saya ini tugas lama di Pegunungan. Saya punya pistol mana?, saya tembak kau nanti!”.

Dan saya sudah sampaikan ke pelaku, bahwa berita itu sifatnya tidak menjatuhkan pemerintah daerah kabupaten Keerom sama sekali.

Berita itu saya buat secara spontanitas, karena saya sebagai wartawan saat terjadi insiden pemukulan anggota masyarakat kepada petugas Satpol PP, berada tidak jauh dari TKP.

Saat saya wawancara korban (anggota Satpol PP), yakni masyarakat yang datang hanya menggunakan celana pendek lalu diduga berbau alkohol dan memukul petugas Satpol PP itu hingga berdarah, sudah ada keterangan yang saya peroleh sehingga beritanya saya ekpos.

Sebelumnya saya juga sudah meminta konfirmasi Sekda Keerom, namun karena lama dibalas, saya spontan naikkan beritanya.

Jadi berita itu menurut saya sama sekali tidak bermaksud menjatuhkan atau menjelekkan pemerintah daerah Keerom, tapi justru untuk memberi edukasi kepada masyarakat juga atau ke publik di Keerom, bahwa harus tahu etika dan jangan dipengaruhi miras kalau mau berjumpa dengan kepala daerah atau dengan pak Wabup.

Ini kita datang mau bertemu dengan pemerintah di kantor pemerintah, jadi harus punya etika dan sopan santun kan?. Apalagi dipengaruhi miras.

Kalau datang secara keluarga jumpa di rumah pribadi, ya mungkin tidak masalah, tapi ini di jam kantor dan di wilayah pemerintah. Harus juga ada etikanya kan?, apalagi sedang dipengaruhi miras baru pakai celana pendek lagi.

Lalu spontan saja terjadi pemukulan kepada petugas Satpol PP yang sedang berjaga, jadi sama sekali tidak ada motivasi dan apalagi niat untuk menjatuhkan nama pemda Keerom, seperti yang disampaikan oknum petugas yang telah memukul saya tadi”, ungkap korban.

Terkait dugaan penganiayaan ini, awak media juga telah mengonfirmasi Kapolres Keerom melalui Kasat Reskrim Polres Keerom, dan saat ini sedang dilakukan Visum Et Repertum di RSUD Kwaingga, setelah membuat Laporan Polisi sekitar pukul setengah 10 malam wit”.

TEAM R

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *