Keterbatasan Biaya, Dua Balita Disabilitas di Wilayah Sindangresmi Butuh Perhatian Dari Pemerintah

 276 total views

Pandeglang, – Muhammad Athafariz Radeya Fadhil (3) dan Muhammad Arkhan Alghifari (1) merupakan dua balita putra dari pasangan Andi dan Nunung yang tinggal di Kampung Ciodeng Desa Ciodeng Kecamatan Sindangresmi Provinsi Banten yang saat ini keadaannya sangat memprihatinkan.

Read More

Pasalnya kedua balita ini sudah lama memiliki kelainan kesehatan sejak lahir atau lebih dikenal dengan istilah disabilitas tanpa pernah menjalani pengobatan atau penanganan yang optimal lantaran keterbatasan biaya dan minimnya bantuan dari Pemerintah, khususnya dari Dinas terkait.

Menurut Andi ayah dari dua balita tersebut kepada media, sabtu (25/03/2023) mengungkapkan, bahwa kedua putranya itu sejak lahir sudah mengalami gangguan kesehatan atau disabilitas, namun karena keterbatasan biaya, sehingga dirinya tidak mampu membawa putranya untuk berobat secara maksimal.

“Kedua anak saya ini sudah lama mengalami gangguan kesehatan, namun karena keterbatasan biaya, sehingga saya tidak mampu membawa kedua anak saya untuk berobat secara maksimal ke Dokter Spesialis yang ahli dalam menangani penyakit tersebut. Bahkan sejauh ini kami sekeluarga tidak mempunyai BPJS. Pernah waktu itu ke Kantor BPJS Pandeglang mau daftar, namun pegawainya justru menyuruh saya supaya daftar sendiri lewat HP. Padahal daftar sendiri itu kan hanya bagi yang tidak gaptek.” keluhnya sambil meratapi kedua anaknya

Kemudian Andi pun menambahkan, bahwa putranya tersebut pernah dirawat 3 Kali, dan yang sekali menggunakan SKTM. Sedangkan yang dua kali menggunakan tarif umum. Dirinya juga pernah mendapatkan BPJS dari Pemerintah namun masa berlakunya hanya satu bulan, setelah itu tidak aktif lagi.

“Saya pernah membawa berobat putra saya sampe dirawat tiga kali, yang sekali pake SKTM, selain itu pake tarif pelayanan umum. Pernah mendapatkan BPJS dari Pemerintah tapi hanya berlaku sebulan doang.” Imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Tb. Aujani selaku Ketua Komunitas Aktifis Tandu Reformasi Keadilan Indonesia (TURKI) mendesak kepada Pemerintah Kecamatan Sindangresmi dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas dan Bidang terkait agar segera membantu dan memfasilitasi kedua Balita yang keadaannya saat ini sangat memprihatinkan tersebut.

“Kami mendesak kepada Pemerintah Kecamatan Sindangresmi dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas dan Bidang terkait agar segera membantu dan memfasilitasi kedua Balita yang keadaannya saat ini sangat memprihatinkan tersebut. Jika tidak mampu memfasilitasi, maka lebih baik Pemerintah Kecamatan Sindangresmi ini dibubarkan saja dan digabungkan kembali ke Wilayah Kecamatan Munjul.” Tegas seorang aktifis muda yang sangat progresif ini.

Untuk sementara hingga berita ini ditayangkan, Pihak Kepala Desa Ciodeng, Camat Sindangresmi, TKSK Sindangresmi, dan Kepala PKM Sindangresmi belum dapat dikonfirmasi untuk dimintai keterangan.

@ di

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *