Memperingati Hari Tani Nasional PERMA P.U.S Majene Mengadakan Diskusi Dengan Tema : “ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI KAWASAN HUTAN”

 250 total views

Memperingati hari tani nasional pada tanggal 24 september 2023, PERMA P.U.S Majene mengadakan diskusi dengan Tema : “ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI KAWASAN HUTAN”

Read More

Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Persatuan Mahasiswa Pitu Ulunna Salu (PERMA P.U.S) Majene Mengadakan diskusi sebagai bentuk peringatan akan hari nasional ini, juga sebagai bagian dari program kerja yang di laksanakan.
Ketua Umum terpilih PERMA P.U.S Majene Periode 2023/2024 Bung TANDI KURNIAWAN, saat di konfirmasi lewat Chat Whatshap, menjelaskan bahwa “Diskusi ini untuk mengkaji lebih dalam bagaimana petani di era modern ini bisa tetap ada sebagaimana mestinya dengan sumberdaya yg ada. Dengan kesempatan kali ini juga, Bung Kalvin sebagai pemateri menyajikan materi pembahasan mengenai status-status lahan masyarakat yg ada di P.U.S yg dimana ada beberapa lahan masyarakat yg masuk ke dalam kawasan hutan konservasi atau hutan taman nasional dan bahkan pemukiman masyarakat terkhusus di wilayah P.U.S.
Temuan ini dikhawatirkan dapat digunakan sebagai dalih oleh pemerintah ataupun pengusaha untuk membuka lahan pertambangan sebagaimana rujukan beberapa daerah dengan peristiwa yang sama.
Dikhawatirkan, apabila industri pertambangan ini masuk wilayah P.U.S maka kehidupan petani secara langsung akan tergeser dan berpotensi menggoyah ketahanan pangan bangsa.” JelasNya dalam Chat Whatsap (25/9/2033)

Melalui kesempatan ini, kami berharap pemerintah kabupaten mamasa lebih memperhatikan status lahan pertanian masyarakat P.U.S, dan apalagi pemukiman penduduk.
Beberapa poin yang kami rangkum yaitu:

  1. Perlu ada regulasi untuk mengubah status lahan konservasi di wilayah PUS menjadi kawasan hutan adat Sebagai kekuatan masyarakat di bidang hukum mempertahankan lahan mereka.
  2. Perlu adanya sosialisasi dari pemerintah daerah kepada masyarakat mengenai status hutan se wilayah PUS untuk mengurangi kecurigaan beberapa kebijakan yang sengaja ditutup tutupi.
  3. Masyarakat perlu diberi pemahaman lanjut (dari kalangan penggerak terpelajar) mengenai dampak hutan konservasi ketika dialih fungsikan terhadap kehidupan pertanian dan pemukiman masyarakat. “Tuturnya Bung TANDI” menutup Chat di Whatshap.

(Dheas Cahyadi)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *