519 total views
Merangin, 26/10/2023 Globalinvestigasinews.com
Akibat dari penyelamatan korban dari perampokan di toko emas DIAMOND Pasar Bawah Bangko, saksi mengalami cidera pada lutut kaki akibat pukulan kursi kayu yang di lakukan pelaku.
Kejadian perampokan tersebut pada hari Selasa 17 Oktober 2023, pada saat Korban yang berada di dalam toko berteriak minta tolong.
Saksi Andrianto atau Aan menyampaikan kepada awak media ini apa yang di alaminya ketika kejadian yang kebetulan berjualan tidak jauh dari toko emas Diamond mendengar ada suara minta tolong dari dalam toko, seketika Aan berusaha untuk membuka pintu rolling yang tertutup dari dalam.
Dengan usaha dan tenaganya, Aan berhasil masuk ke dalam toko dan di dapati pelaku sedang menodongkan sejenis senpi ke arah pemilik toko emas Diamond, Secara reflek Aan malayangkan pukulan kepada pelaku, dan pada saat itulah terjadi duel antara Aan dan Pelaku.
Pelaku berkesempatan maraih kursi kayu dan memukulkan kearah kaki Aan, setelah mendapatkan pukulan pada kaki, Aan terus melawan dan tidak menghiraukan rasa sakit pada kakinya, Aan tidak memberi kesempatan untuk pelaku melanjutkan aksinya, karena Aan mengetahui pelaku sempat meraih sajam di pinggangnya.
Lanjut Aan pada keteranganya bahwa Pelaku awalnya datang dengan mengendarai sepeda montor dan berhenti memarkirkan kendaraannya tepat di depan toko Diamond. Posisi sepeda motor di arahkan ke jalan, pelaku memakai cadar yang tertutup dengan helm, pelaku juga memakai sarung tangan, korban pada saat itu tidak mengenali siapa pelaku.
Keterangan lebih lanjut, setelah pelaku perampokan tertangkap, barulah Aan merasakan sakit pada bagian kaki, kemudian Aan berobat ke ahli patah tulang atau tukang pijat, karena sakit yang dirasakan tak kunjung hilang, maka Aan berobat ke RS Raudah, setelah di periksa dan di rongsen hasilnya sangat mengejutkan, ternyata tulang kaki Aan ada yang retak.
Awak media menanyakan, Apa ada dari pihak korban perampokan atau keluarga yang lain yang datang menemui Aan setelah kejadian tersebut ? Dan apa yang akan Aan lakukan selanjutnya ?
Aan menjawab,” Kalau pihak korban ada yang menemui saya, menanyakan keadaan saya, dan saya jawab saya tidak apa-apa, cuma kaki rasanya sakit, berjalan susah, dan perlu di ketahui bahwa setelah cadar di buka pada saat setelah kejadian bahwa pelaku ternyata orang dekat korban dan ada hubungan keluarga, dari situ saya mengenali pelaku,” ujarnya.
“Tapi dari pihak keluarga Pelaku perampokan hingga sekarang sama sekali belum ada yang datang menemui saya, cuma main telpon saja, padahal saya punya rumah, apa salahnya keluarga pelaku datang kerumah saya, saya juga korban pemukulan pelaku perampok itu, sampai sekarang saya belum bisa usaha karena kaki masih sakit, ( sambil menunjukkan hasil rongsen dari rumah sakit),” terangnya.
Lalu apa yang akan Aan lakukan?
“Saya akan segera membuat laporan ke Polres Merangin, saya akan ceritakan semua dari awal, karena saya saksi utama dan saya juga akan membuat laporan tentang cidera saya ini, karena saya termasuk korban dari pemukulan pelaku perampokan”.tutupnya.
(fika)