247 total views
Kuningan, Global Investigasi News – Dunia Pendidikan di Kecamatan Lebakwangi, Kabupaten Kuningan kembali melahirkan keluhan warga. Pasalnya, dugaan pungutan liar berkedok infaq kembali terjadi.
Dimana Kali ini SMPN 1 Lebakwangi Kabupaten Kuningan diduga melakukan tindakan pungutan liar kepada 831 peserta didik, di sekolah tersebut.
Hal itu dikatakan orang tua peserta didik SMPN 1 Lebakwangi (sebut saja Al), kepada awak media ini, Rabu ( 15/11/2023).
Menurut AI, pungutan yang dilakukan pihak sekolah kepada para murid, termasuk anaknya yang bersekolah di SMPN 1 Lebakwangi, telah memberatkan pihaknya selaku orang tua peserta didik. Kalau harus di mintai pungutan 1.000 Rupiah perhari, terlebih kalo tidak masuk sehari tetap harus membayar infaq.
” Saya keberatan dengan pungutan infaq itu sehari 1.000 rupiah, dan orang tua murid lainnya juga tidak semua setuju dengan pungutan itu.
Anak kami diwajibkan oleh pihak sekolah membayar uang iuran untuk infaq 1.000 Rupiah setiap harinya dan Kalau tidak bayar sehari akan tetap di hitung.
Kami orang tua murid tidak semua ekonominya bagus, bagi kami yang ekonomi lemah sangat terbebani dan keberatan dengan pungutan itu, ” ungkap nya.
Ia juga menambahkan kalau sebenarnya orang tua peserta didik tidak setuju dengan pungutan yang diberlakukan oleh pihak sekolah, namun dikarenakan orang tua murid tidak mengajukan keberatan secara terbuka, akhirnya pungutan tersebut di lakukan pihak sekolah.
Meskipun kami tidak tahu pemanfaatan uangnya untuk apa ? paparnya.
Lebih jauh juga, awak media ini, menanyakan bagaimana proses pengumpulan uang tersebut ?
Dari pengakuan peserta didik SMPN 1 Lebakwangi, sebut saja DS, menyampaikan kalau pengumpulan uang tersebut di lakukan oleh bendahara kelas, yang nantinya kalau sudah terkumpul, oleh bendahara kelas di serahkan ke guru MTK di sekolah tersebut setiap harinya.
” Setiap harinya uang infaq itu di minta oleh bendahara kelas dan kalau sudah terkumpul di serahkan ke guru MTK, sebutnya.”
Sementara Kepala Sekolah SMPN 1 Lebakwangi Surya S.Pd, saat hendak ditemui wartawan ini, guna konfirmasi terkait adanya keluhan orang tua murid yang di duga dilakukan pungli kepada peserta didiknya, tidak sedang berada di sekolah. (Team)