Senin 15 Juli 2024
Kota Jayapura,globalinvestigasinews.com – Aktivitas tambang emas ilegal yang berada tidak jahu dari pemukiman warga dikampung Yoka distrik Heram kota Jayapura, dikecam Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Papua, Yerri Basri Mak, SH, MH.
Kepada media Global Investigasi pada Senin (15/7/24), dirinya meminta kepada Kapolresta kota Jayapura agar tidak tutup mata terkait kegiatan penambangan rakyat yang diduga ilegal, sebab disokong oleh pengusaha yang namanya belum diketahui beserta alat beratnya telah merusak lingkungan sekitar serta membuat tercemarnya air karena limbah yang diciptakan
Ia mendesak APH Polresta kota Jayapura agar segera melakukan penertiban sekaligus menangkap investor atau pebisnis, otak dibalik kegiatan tambang ilegal yang dikelolahnya itu. ” Saya terkejut sekali dan sedih, meskipun saya belum sampai dilokasi yang diduga tetapi ini menjadi tanggung jawab serius Kapolresta kota Jayapura untuk mengambil langkah langkah yang diperluhkan guna memastikan kegiatan tambang rakyat di kampung Yoka tidak berlanjut,” ujarnya.
Yerri juga meminta Pemerintah kota Jayapura dan APH agar tidak tutup mata dan telinga setelah mendengar adanya aktivitas penambangan rakyat dikampung Yoka, yang didalamnya ada menggunakan sejumlah alat berat berjenis Exsavator, sehingga pengerjaan tersebut dikategorikan ilegal dan patut diproses hukum. Apalagi diperkampungan diwilayah kota yang tidak jauh dari Danau tentu berdampak pada ekosistem air dan ini sangat berbahaya.
” Kalau aktivitas dulang emas dikampung Yoka sana mereka mendulang dengan menggunakan alat-alat tradisional seadanya untuk kebutuhan hidup, buat apa kita ganggu atau usik. Itukan tidak merusak lingkungan dan dampaknya mungkin sangat kecil, sehingga saya kira wajar saja. Tetapi kalau sudah menggunakan peralatan berat seperti Exsavator, waduh ini berbahaya sekali, !!! Pemerintah dan APH kota Jayapura jangan tutup mata dan telinga tetapi harus secepat mungkin mengambil tindakan penyelamatan untuk menghentikan kerusakan ini bertambah parah,” imbuh Ketua LSM.
Sementara itu dari informasi yang dihimpun media ini bersama rekan rekan media Kabar Darerah.com ketika dalam perjalanan menuju lokasi tambang yang diduga ilegal, tepatnya dikampung Yoka dijalan masuk titik pendulangan, ada sejumlah Pemuda yang menghalangi dan memaksa agar awak media tidak meneruskan perjalanan menuju lokasi dulang karena alasan keamanan.
Sebut saja (T) dan (E) 2 Pemuda inisial yang tak mau namanya dipublikasikan dalam keterangan singkat mengatakan, kalau di area tambang tersebut terdapat kurang lebih 10buah alat berat berjenis Exsavator punya seorang pebisnis yang namanya dirahasiakan, entah kenapa,? Tidak hanya itu, mereka juga mengatakan bahwa beberapa waktu lalu lokasi dulang Yoka sudah didatangi pihak Dinas Pertambangan, Polda Papua dan juga Wartawan, sehingga kehadiran wartawan kembali sangat dilarang. Itu sebabnya untuk memastikan kebenaran informasi ini terbatas tetapi faktanya kegiatan tambang ilegal masih berlangsung sampai hari ini.
Kembali Yerri, Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa yang juga merupakan Aktivis Pemerhati Lingkungan yang namanya tidak asing lagi, mengecam tindakan semena-mena dari oknum penambang yang hanya mementingkan kepentingan bisnisnya lalu mengabaikan konsekwensi serta dampak buruk yang dihasilkan. Juga pastinya akan merugikan masyarakat banyak khususnya warga kampung Yoka itu sendiri.
” Ini adalah tindakan tidak bertanggungjawab, semena-mena tanpa mempedulikan kebutuhan dan kehidupan masyarakat sekitar. Begitu hebat dan beraninya oknum pengusahan ini. Saya heran,?! Ada tambang rakyat di kampung Yoka, kampung yang berada diwilayah kota Jayapura, tapi disana dikabarkan kalau yang beroperasi adalah Alat Berat dan bukan dulang manual. Menanggapi itu, Saya meminta kepada Kapolresta kota Jayapura, AKBP Dr. Victor Dean Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si untuk segera melakukan tindakan hukum kepada semua oknum penambang yang terlibat ikut merusak alam dikota ini dengan pekerjaannya yang kami duga ilegal, demi memberi efek jerah agar tidak terulang kembali niatnya dikemudian hari,” tutup Yerri. (Nando)