MENANTI DISKRESI TERCEPAT POLISI, BAGI PENUNTASAN KASUS VINA DAN EKY ?

Loading

oleh : Ir. Dony Mulyana Kurnia ( DMK ) – Dewan Pertimbangan KADIN Jabar.

Read More

Beberapa bulan terakhir ini, perhatian masyarakat tersedot dengan kasus Eky dan Vina. Berawal dari film pembunuhan Eky dan Vina, yang kemudian berkembang kecurigaan bahwa pembunuhan itu adalah setting rekayasa dari sesuatu kepentingan yang entah apa motifnya ?

Semakin hari semakin terkuak, betapa janggalnya kasus yang “katanya” menurut BAP adalah pembunuhan berencana tersebut, sehingga membuat penderitaan 8 terpidana hukuman seumur hidup plus Saka Tatal yang sekarang sedang mengajukan PK di Mahkamah Agung.

Rekostruksi kejadian, sebetulnya sudah sangat jelas dengan alat bukti dan saksi yang ada, terutama ketika kesaksian palsu Dede yang terungkap dari telisiknya Kang Dedi Mulyadi, dan ditambah dengan kesaksian Widi dan Mega yang sangat jelas bisa dilihat di podcastnya Uya Kuya. Para pengamat ahli pidana pun, berkesimpulan, bahwa kasus Eky dan Vina arahnya jelas kecelakaan murni.

Tentu saja kasus ini, menjadikan refleksi bagi kinerja kepolisian, di dalam penanganan kasus, sehingga terindikasi bisa direkayasa, dan akibatnya sangat fatal sehingga menyebabkan terjadinya tragedi kemanusiaan, betapa orang tak berdosa bisa terkena hukuman yang sangat berat.

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan, demikianlah apa yang terjadi dari kasus Eky dan Vina. Kepolisian sudah semestinya segera menyelesaikan kasus ini, dalam tempo sesingkat-singkatnya, untuk mengantisipasi melebarnya rumor di masyarakat, yang sudah barangtentu berakibat tereliminirnya kasus-kasus besar dari pemberitaan publik.

Setelah kasus Sambo mencoreng wajah kepolisian RI, sekarang terbit kasus Eky dan Vina. Masyarakat menunggu langkah cepat terukur dari kepolisian, dan sudah sa’atnya kepolisian mengambil langkah diskresi hukum, sebagai upaya mempercepat penanganan kasus, sehingga tidak bertele-tele. Rekonstruksi hukum, sudah terlihat sangat terang benderang, jika kasus Eky dan Vina arahnya adalah kecelakaan dan bukan pembunuhan.

Yang berat, bukanlah mengungkap kasus ini adalah pembunuhan atau kecelakaan, tapi pertanyaan mendasar adalah, jika kasus ini adalah kecelakaan yang kemudian di rekayasa menjadi kasus pemerkosaan dan pembunuhan. Jelas hal ini adalah kejahatan di atas kejahatan, dan mengapa melakukan hal sangat tercela tersebut. Di titik inilah kepolisian harus mampu mengungkap adanya kejahatan di balik kejahatan merekayasa kasus Eky dan Vina. Sekali lagi sa’atnya kepolisian meningkatkan profesionalisme kinerjanya sebagai aparat penegak hukum, demi dan untuk kepentingan masyarakat banyak. Jangan sampai terjadi lagi polisi menjadi pelaku kejahatan, sebagaimana halnya Sambo ? dan indikasinya sekarang Rudiana ?

Diskresi percepatan penanganan kasus Eky dan Vina, sebaiknya polisi segera memastikan kepada publik, kasus ini adalah pembunuhan atau kecelakaan murni, dan kemudian jika sudah dinyatakan kecelakaan murni, menjadi satu keniscayaan kepolisian segera membentuk tim khusus penyidikan, untuk mengungkap kejahatan dibalik rekayasa kasus dari kecelakaan murni, menjadi pembunuhan. Jangan sampai netizen kembali yang mampu mengungkapnya, dan bukan hasil kerja kepolisian. Masyarakat sangat berharap mempunyai kepolisian yang betul-betul polisi, dan tentunya sangat muak melihat penjahat yang berkedok polisi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *