Lampung Timur, Global Investigasi News…
Partai politik bisa mendaftarkan dua pasangan calon gubernur, bupati, atau wali kota di satu daerah pada Pilkada Serentak 2024. Hal itu diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 8 Tahun 2024.
Pasal 12 PKPU 8/2024 mengatur mekanisme bila partai politik mencalonkan lebih dari satu kepala daerah di sebuah wilayah. Didalam PKPU itu pun dijelaskan menugaskan KPU RI untuk meminta klarifikasi kepada partai tersebut.
“Dalam hal partai politik peserta pemilu mengusulkan lebih dari 1 (satu) pasangan calon, KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota melakukan klarifikasi kepada partai politik peserta pemilu tingkat pusat melalui KPU,” bunyi pasal 12 ayat (1) PKPU Nomor 8 Tahun 2024
Selanjutnya KPU akan memutuskan melalui klarifikasi itu. Ayat kedua pasal tersebut menyebut klarifikasi itu harus dituangkan dalam berita acara resmi.
Arip Setiawan Mantan Penyelenggara Pemilu ini mengatakan, aturan itu memang tidak mengatur detail teknis jika ada partai yang mencalonkan dua kepala daerah. Namun, Arip mengatakan KPU RI harus turun tangan menghubungi partai yang melakukan hal itu.
Kembali Arip mengatakan kejadian seperti itu beberapa kali terjadi pada pilkada-pilkada sebelumnya. Biasanya hal itu terjadi karena ada konflik internal partai.
“Dulu partai ada yang mengalami kepengurusan ganda atau perpecahan di internal antarelite partai yang menyebabkan ada afiliasi yang berbeda terkait pilihan politik dalam pencalonan pilkada,” ujar Arip saat dihubungi Awak Media di Sekretariat GNPK-RI Lampung Timur Jum’at (30/8/2024)
Sejumlah partai yangg mengubah arah dukungan mereka untuk Pilkada 2024 buntut putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melonggarkan ambang batas pencalonan.
Di Provinsi Lampung Misalnya PDIP mengusung Arinal Junaedi yang notabennya Ketua Partai Golkar yang berpasangan dengan Sutono Kader PDIP itu sendiri, dijakarta PDIP yang sebelumnya nyaris tak bisa ikut Pilkada 2024 akhirnya memutuskan mengusung dua kadernya, Pramono Anung-Rano Karno. Di Jawa Tengah, partai banteng itu juga maju sendiri dengan mengusung dua kadernya sebagai pasangan calon.
Kemudian, di Jawa Barat ada Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie yang diusung PKS dan NasDem. Di Banten, Golkar tiba-tiba menarik dukungan dari Andra Soni-Dimyati dan kembali mendukung Airin Rachmi Diany. Partai beringin itu berkoalisi dengan PDIP.
(Hairul Ali)