Jumat 6 September 2024
Jayapura,globalinvestigasinews.com – Apresiasi diberikan Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa (WGAB) Papua, Yerri Basri Mak, SH.MH atas kerja keras Kejaksaan Tinggi Papua dalam mengungkap fakta kasus korupsi Dana PON ke XXI dan upaya penangkapan pelaku yang berhasil, kini dalam proses hukum.
Kepada media Global Investigasi News.com, pada hari Jumat (6/9) disebuah rumah kopi di Kotaraja, Yerri sangat mengapresiasi kinerja Kejaksaan Tinggi Papua dibawah kepemimpinan Hendrizal Husin, yang mana disinyalir belum setahun menjabat sudah menunjukan prestasi besar yakni, dapat menindaklanjuti kasus korupsi Dana PON XXI serta menggiring pelaku pada trali besi sebagai kwensekuensi dari perbuatan jahat mereka.
” Saya melihat ini adalah sebuah langkah cepat dari Kepala Kejaksaan Tinggi Papua yang baru. Ini juga demi menjawab tantangan yang diberikan kepada beliau terkait informasi seputar kasus penyalahgunaan Dana PON ke XXI dan ini sebuah prestasi yang sangat luarbiasa. Kami mengikuti dengan cermat perkembangan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Tinggi Papua terhadap para pelaku korupsi ini dan dari ke empat tersangka berinisial, TR, RD, RL, dan VP. Kami juga meyakini bahwa dalam perkara ini masih ada pelaku yang berkeliaran bebas, untuk itu kami meminta pihak Kejaksaan Tinggi bekerja ekstra keras,” pintanya.
Ia juga meminta kepada Kejaksaan Tinggi Papua agar memperdalam cakupan penyelidikan seputar kasus penyalahgunaan keuangan negara oleh oknum-oknum pejabat yang masuk dalam daftar kepanitiaan penyelenggaraan pekan olahraga nasional/PON ke XXI, sehingga tidak boleh ada yang luput dan merasa telah terbebas dari jeratan hukum.
” Kami meminta pihak Kejaksaan Tinggi agar tidak berhenti setelah berhasil memproses para koruptor ini, kami juga harapkan adanya penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut supaya tidak ada yang tersisa atau berhasil lolos,” harapnya.
Konsentrasi keuangan negara yang sejatinya diperuntukan untuk mensukseskan PON ke XXI sebagian besar disalahgunakan untuk kepentingan kelompok dan individu menciptakan kerugian negara mencapai miliaran rupiah, sebuah nilai yang begitu fantastis. Diantara mereka ada yang sudah menatap dinding beton, sebuah istana tempat perkumpulan para jahanam. Adapulah yang baru digiring menuju kesana, juga ada yang masih dalam perburuan pihak Kepolisian dan Kejaksaan. Semoga pelaku kejahatan korupsi ini dapat segera diringkus untuk bersama bersanding canda tawa dalam penyesalan di istana yang sama. (Nando)