BANJIR LAGI DI DESA TANAH RAKYAT KECAMATAN PULO BANDRING ASAHAN

Loading

BANJIR LAGI DI DESA TANAH RAKYAT
KECAMATAN PULO BANDRING ASAHAN

Read More

ASAHAN # global investigasinews tv.

Desa tanah rakyat kecamatan pulo bandring selalu jadi langganan banjir. Mungkin di karenakan letak desanya yang terlalu rendah , atau karena desanya yang berada dekat dengan sungai. Demikian keterangan Nur Hilal (pelajar kelas 3 SMP) saat ketemu dengan media globalnews tv di lokasi banjir, hari kamis pukul 15.00 wib tanggal 18 juni 2020. Nur Hilal yang saat itu sedang asyik memphoto lokasi banjir yang katanya untuk melengkapi tugas sekolahnya di MTS at thoyibin tanah rakyat.

Saat media melihat dengan seksama bagaimana rumah yang di genangi air sampai hampir jendela rumahnya. Nur hilal menerangkan jika rumah itu adalah rumah bu turipah. Sangat memprihatinkan memang jika kita melihatnya. Demikian tutur Nur hilal kembali menerangkan kepada media.

Sambil berjalan ke tengah makin terasa jika air mulai sampai betis orang dewasa. Dan semua pengendara sepeda motor tidak ada yang berani melintas ,dengan terpaksa masyarakat yang hendak pulang ke rumahnya harus berjalan kaki ke rumahnya sejauh 3 km . Dan sepeda motor harus di titipkan dulu di rumah tetangga yang rumahnya tidak kena banjir. Seperti sdr. Maulana dimas wardana yang saat itu baru pulang kerja berjalan bersama dengan awak media di tengah banjir sambil menjinjing tas dan peralatan kerja.

Saat bertemu dengan kadus dusun VIII, ibu juli yati menerangkan jika banjir ini adalah banjir kiriman dari sei silau. Jika di sei silau banjir pasti kami di dusun VII dan dusun VIII ini pasti ikut merasakan banjir kiriman dari sei silau. Dan kondisi terparah ada di dusun VII, hampir 90 % wilayah di dusun VII terdampak banjir bang. Jika dusun VIII jika di persentasekan paling cuma 10% yang terdampak banjir ini. Demikian pemaparan bu juli yati selaku kadus di dusun VIII desa Tanah Rakyat.

Saat di singgung oleh media apa selama sering terjadi banjir sudah ada korban jiwa karena banjir. Ibu juli yati menjawab ” alhamdulillah belum ada pak, dan mudah mudahan janganlah”. Dan saat di singgung apa harapanya ke depan supaya tidak jadi langganan banjir. Ibu kadus menjawab ” yah mudah mudahan pemkab asahan bisa mengabulkan permohonan kami, supaya bisa tidak jadi langganan banjir lagi desa kami ini.”

Supri agus # global investigasinews tv.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *