Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Di Kelurahan Weetabula Kecamatan Kota Tambolaka

Loading

Sumba Barat Daya NTT,GlobalInvestigasi News.com-Jumat 13 mei 2022 pukul.10.00 wita bertempat di kantor Kemnaker RI balai latihan kerja komunitas kelurahan waetabula Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten Sumba Barat Daya,telah di laksanakan kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting yang dihadiri sekitar 200 orang.

Read More

Acara kampanye percepatan penurunan stunting dihadiri oleh”Anggota DPR RI Komisi IX Ibu Ratu Wula,Ketua Partai Nasdem SBD Bapak (Markus Dairo Talu),Kepala perwakilan BKKBN propinsi pusat bapak Marianus mau kuru,Kasdim SBD Mayor Czi Sunoko,Kepala desa kalenawanno bpk vinsensius Billi Ngongo dan masyarakat weetabula.

Sambutan anggota DPR RI Komisi IX Ibu Ratu Wula,Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu
masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini.Masih banyak balita di SBD yang mengalami stunting,lebih dari
setengah balita stunting di SBD berasal dari kalangan yang kurang mampu.

Tujuan reformasi sebenarnya adalah mencita-citakan sistem pemerintahan
yang baik,bersih,anti korupsi,kolusi dan Nepotisme (KKN).Cita-cita tersebut berimplikasi kepada tingkat kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat dan tentunya
mengangkat derajat dan martabat Daerah.Namun
hal tersebut sangat kontradiktif dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat.

Saat ini,SBD merupakan salah satu daerah dengan prevalensi stunting
yang cukup tinggi dibandingkan dengan daerah daerah
lainnya.Balita/Baduta (Bayi dibawah usia Dua Tahun) yang mengalami stunting
akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal,menjadikan anak menjadi lebih
rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya
tingkat produktivitas,’jelasnya

Lanjut Ratu Wula,Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi,meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.Situasi ini jika tidak diatasi dapat memengaruhi kinerja pembangunan Daerah baik
yang menyangkut pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan.

Pengalaman dan bukti menunjukkan bahwa stunting dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi
sehingga mengakibatkan hilangnya serta mengurangi pendapatan pekerja Selain itu,stunting juga dapat
berkontribusi pada melebarnya kesenjangan.Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita.

Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting oleh karenanya
perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita.Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting adalah; praktek pengasuhan yang
kurang baik,termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi.

Sebelum dan pada masa kehamilan,serta setelah melahirkan.Masih terbatasnya
layanan kesehatan,untuk ibu selama masa kehamilan dan pembelajaran dini yang
berkualitas,masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi, kurangnya akses ke
air bersih dan sanitasi

Untuk itu dalam kampanye percepatan penurunan stunting ini kami akan memberikan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada
Balita dan Ibu Hamil,Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan ibu
hamiL,peningkatan cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi dan balita,pemberian
vitamin A pada balita, dan pemberian zinc pada kasus diare terutama pada ibu hamil dan Balita,”sebutnya

Dengan adanya bantuan dan arahan dari ibu Ratu Wula selaku anggota DPR RI KOMISI IX diharapkan masyarakat Sumba Barat Daya agar lebih bisa mnjaga kesehatan dan menjaga serta mngatur kluarganya terutama pada ibu hamil dan anak anak dalam pemberian gizi agar terhindar dari kasus stunting.

(Global)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *