Jayapura,globalinvestigasinews.com – Miris dan menyedihkan gaji dan upah kerja para tenaga dokter spesialis di RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jayapura sangat memprihatinkan.
Padahal RSUD Jayapura merupakan salah satu rumah sakit terbaik dan ternama ditanah Papua, juga menjadi satu-satunya rumah sakit rujukan terbaik dengan presentase 99% tingkat pelayanannya. Namun, jika disandingkan dengan hak yang harus diterima para dokter bisa dibilang jahu panggang dari api, demikian juga RSUD Abepura dan RSJ Jayapura.
Sungguh tiada disangkah, rumah sakit dengan fisik bangunan mega tidak semega gaji dan upah para tenaga dokter dan perawat, khususnya tenaga dokter spesialis. Padahal hampis separuh jiwa dan raga mereka tercurah dan terkonsentrasi untuk jiwa-jiwa yang menjerit, yang terbaring di tiga rumah sakit yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Papua itu.
Lama menunggu jawaban yang tak pasti, akhirnya tanggal 28 Agustus 2023 para dokter di tiga rumah sakit itu melakukan aksi demo didepan kantor gubernur Papua, yang mana menuntut Tambahan Penghasilan Pegawai (TTP) harus setara dengan jumlah penghasilan yang diterima para dokter spesialis lainnya di Indonesia.
Kendati belum terhembus jawaban memuaskan, para dokter kembali mengancam akan melakukan mogok massal jika tuntutan mereka terus diabaikan.
Aloysius Giyai Direktur RSUD Jayapura dalam keterangannya pada hari Rabu (30/8/23) menyampaikan bahwa, dirinya baru saja memanggil para dokter spesialis yang berencana melakukan aksi mogok kerja dengan menggelar pertemuan, yang di dalamnya ia menjanjikan upaya kordinasi kepada Pemerintah Provinsi Papua dalam hal ini Plh Gubernur Papua.
” Saya baru selesai rapat dengan para dokter spesialis. Saya panggil mereka karena saya kuwatir mereka akan melakukan mogok kerja dan ini hal serius yang saya takutkan. Pelayanan medis tidak akan berjalan maksimal jika tidak didukung oleh tenaga spesialis. Itu sebabnya dalam keluh dan kesah yang digumuli, saya akan membicarakan persoalan ini dengan Plh Gubernur secepatnya,” kata Aloysius.
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi keuangan di Provinsi Papua tidak sedang baik-baik saja, itu sebabnya dengan adanya aksi para dokter spesialis bisa membuat pemerintah bekerja ekstra keras demi mendapatkan solusi anggaran yang dapat menjawab tuntutan para dokter spesialis. (Nando)
