Site icon GLOBALINVESTIGASINEWS

7 Hari Sebelum Pencoblosan, Surnas LSI Denny JA

 115 total views

SATU PUTARAN SEMAKIN TERBUKA?

-000-

Tiga temuan Utama

  1. Prabowo – Gibran Menembus 53,5 %
  2. Prediksi Final Prabowo- Gibran dalam Interval 47.9 % – 58. 3 %
  3. Walau dikritik keras oleh banyak kampus, tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi masih sangat tinggi: 80,8%

-000 –

Semakin terbuka Pemilu Presiden 2024 berakhir satu putaran saja untuk Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming Raka, karena pasangan ini sudah menembus dukungan 53.5%.

Pertanyaannya, di sisa waktu tujuh hari lagi menuju pemilihan, akan adakah peristiwa besar yang akan mengurangi laju elektabilitas Prabowo-Gibran, dan membatalkan menang Satu Putaran Saja?

Jika dibandingkan dengan survei di bulan September 2023, sebelum ribut-ribut kasus MK, dukungan terhadap Prabowo-Gibran justru melompat tambah besar, di tujuh (7) area seperti: pemilih muda, wong cilik, pemilih minoritas, pemilih terdidik, pemilih di Jawa Tengah, pemilih yang puas kinerja Presiden Jokowi, hingga meningkatnya pengenalan/kesukaan terhadap Prabowo dan Gibran.

Karena masih ada pemilih yang belum menentukan pilihan, pemilih yang belum militan dan 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 (MoE) karena sampel, LSI Denny JA membuat prediksi dalam bentuk interval.

Prabowo-Gibran berada di interval 47.9% hingga 58.3%. Anies-Muhaimin berada di interval 18.9% hingga 26.5%. Ganjar-Mahfud berada di interval 16.8% hingga 24.0%

Dengan prediksi interval tersebut, maka 30% kemungkinan Prabowo-Gibran menang tapi ada putaran kedua. Dan 70% kemungkinan Prabowo-Gibran menang satu putaran saja.

Demikian temuan dari hasil riset terbaru LSI Denny JA tujuh hari menjelang pencoblosan.

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 survei ini sebesar 2.9%.

Survei dilakukan pada tanggal 26 Januari – 6 Februari 2024.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

-𝟎𝟎𝟎-

𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟏 : 𝐄𝐥𝐞𝐤𝐭𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 𝟑 𝐏𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐂𝐚𝐩𝐫𝐞𝐬

𝟭𝗔. 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝘁𝗮𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗺𝗮𝗸𝗶𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗯𝘂𝗸𝗮

Hasil survei simulasi kertas suara Pilpres Februari 2024, Prabowo–Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 53.5%. Posisi kedua Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 21.7%. Posisi ketiga Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas sebesar 19.2%. Sebesar 5.5% menyatakan belum memutuskan/rahasia/tidak tahu/tidak jawab. Adapun suara tidak sah sebesar 0.1%.

Dilihat secara tren, satu putaran semakin terbuka lebar.

Di survei awal Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 46.6%. Survei Akhir Januari 2024 terjadi kenaikan menjadi 50.7%. Saat ini di awal Februari elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik menjadi 53.5%.

Dalam satu bulan (Januari ke Februari 2024) terjadi kenaikan 6.9% untuk Prabowo-Gibran. Dalam satu minggu (akhir Januari ke awal Februari 2024) terjadi kenaikan 2.8%. Jika tren ini bisa terus dipertahankan maka satu putaran kian terbuka lebar.

𝟭𝗕. 𝗦𝘁𝗿𝗼𝗻𝗴 𝗦𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁𝗲𝗿𝘀 𝗱𝗮𝗻 𝗦𝗼𝗳𝘁 𝗦𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁𝗲𝗿𝘀

Dari pemilih Prabowo-Gibran sebesar 53.5%, ada 47.9% yang merupakan 𝙨𝙩𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧𝙨 (pemilih kuat/militan), dan 5.6% merupakan 𝙨𝙤𝙛𝙩 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧𝙨 (pemilih yang masih mungkin berubah).

Dari pemilih Anies-Muhaimin sebesar 21.7%, sebesar 18.9% merupakan 𝙨𝙩𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧𝙨, dan 2.8% merupakan 𝙨𝙤𝙛𝙩 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧𝙨.

Dari pemilih Ganjar-Mahfud sebesar 19.2% sebesar 16.8% merupakan 𝙨𝙩𝙧𝙤𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧𝙨, dan 2.4% merupakan 𝙨𝙤𝙛𝙩 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧𝙨.

Pemilih yang masih mungkin berubah untuk Prabowo-Gibran sebesar 5.6%, Anies-Muhaimin sebesar 2.8%, Ganjar-Mahfud sebesar 2.4%

𝟭𝗖. 𝗣𝗿𝗲𝗱𝗶𝗸𝘀𝗶 𝗟𝗦𝗜 𝗗𝗲𝗻𝗻𝘆 𝗝𝗔 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗣𝗶𝗹𝗽𝗿𝗲𝘀 𝟮𝟬𝟮𝟰

Karena masih ada pemilih yang belum menentukan pilihan, pemilih yang belum militan dan 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 (MoE) karena sampel, LSI Denny JA membuat prediksi dalam bentuk interval.

𝗕𝗮𝘁𝗮𝘀 𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵 merupakan pemilih militan masing-masing pasangan calon. 𝗕𝗮𝘁𝗮𝘀 𝗮𝘁𝗮𝘀 merupakan gabungan hasil survei ditambah Yang Belum Memilih dibagi rata ke tiga pasang, plus 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 sebesar 2.9%.

Hasilnya adalah, Prabowo-Gibran berada di interval 47.9% hingga 58.3%. Anies-Muhaimin berada di interval 18.9% hingga 26.5%. Ganjar-Mahfud berada di interval 16.8% hingga 24.0%

Dengan prediksi interval itu maka 30% kemungkinan Prabowo-Gibran menang tapi ada putaran kedua, dan 70% kemungkinan Prabowo-Gibran menang satu putaran saja.

-𝟎𝟎𝟎-

𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟐 : 𝐃𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐬𝐢 𝐃𝐮𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐛𝐚𝐠𝐚𝐢 𝐒𝐞𝐠𝐦𝐞𝐧 𝐏𝐞𝐦𝐢𝐥𝐢𝐡

𝟮𝗔. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶 (𝗽𝗲𝗻𝗱𝗮𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻), 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗲𝗸𝗼𝗻𝗼𝗺𝗶, 𝘁𝗲𝗿𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝘄𝗼𝗻𝗴 𝗰𝗶𝗹𝗶𝗸.

Di segmen pendapatan di bawah Rp 2 juta/bulan elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 54.7%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 23.0%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 16.5%.

Di segmen pendapatan Rp 2-4 juta/bulan elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 55.8%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 22.5%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 15.7%.

Di segmen pendapatan di atas Rp 4 juta/bulan elektabilitas Prabowo–Gibran tertinggi dengan perolehan sebesar 43.4%. Elektabilitas Anies–Muhaimin di urutan kedua dengan 35.4%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 16.8%.

𝟮𝗕. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻, 𝘁𝗲𝗿𝗺𝗮𝘀𝘂𝗸 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗻𝗱𝗶𝗱𝗶𝗸𝗮𝗻 𝗮𝘁𝗮𝘀.

Segmen pendidikan tamat SD ke bawah elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 56.2%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 22.9%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 15.5%.

Segmen pendidikan tamat SMP sederajat elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 56.5%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 21.2%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 18.0%.

Segmen pendidikan tamat SMA sederajat elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 52.6%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 25.9%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 16.8%.

Segmen pendidikan tamat diploma (D3) ke atas atau pendidikan tinggi, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 37.8%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 33.0%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 14.8%

𝟮𝗖. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗚𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗹𝗮𝗸𝗶-𝗹𝗮𝗸𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝗽𝗲𝗿𝗲𝗺𝗽𝘂𝗮𝗻.

Elektabilitas Prabowo–Gibran di segmen laki-laki sebesar 54.1%. Elektabilitas Prabowo–Gibran di segmen perempuan sebesar 52.9%.

Elektabilitas Anies-Muhaimin di segmen laki-laki sebesar 22.2%. Di segmen perempuan sebesar 21.2%.

Elektabilitas Ganjar-Mahfud di segmen laki-laki sebesar 17.3%, di segmen perempuan sebesar 21%.

𝟮𝗗. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗹𝘂𝗸 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗲𝗹𝘂𝗸 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗜𝘀𝗹𝗮𝗺 𝗱𝗮𝗻 𝗡𝗼𝗻 𝗜s𝗹𝗮𝗺

Dari kalangan pemilih Islam, Prabowo-Gibran mendapat dukungan sebesar 53.3%, Anies Muhaimin sebesar 23.5%, Ganjar-Mahfud sebesar 17.4%.

Dari kalangan Non-Islam atau kelompok agama minoritas, Prabowo-Gibran mendapat dukungan sebesar 55.3%, Ganjar-Mahfud sebesar 37.7%, Anies-Muhaimin sebesar 2.4%

𝟮𝗘. 𝗣𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝘂𝘀𝗶𝗮, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼–𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗲𝗴𝗺𝗲𝗻 𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿 𝗱𝗶 𝘂𝘀𝗶𝗮 𝗺𝘂𝗱𝗮 (𝘂𝘀𝗶𝗮 𝟯𝟬 𝘁𝗮𝗵𝘂𝗻 𝗸𝗲 𝗯𝗮𝘄𝗮𝗵).

Di segmen usia 30 tahun ke bawah elektabilitas Prabowo–Gibran sebesar 65%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 16.8%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 12.6%.

Segmen usia 30-39 tahun elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 58.4%. Elektabilitas Anies–Muhaimin sebesar 19.0%. Elektabilitas Ganjar–Mahfud sebesar 14.4%.

Segmen usia 40-49 tahun elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 52.0%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 25.9%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 17.7%.

Segmen usia senja (di atas 50 tahun), elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 46.9%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 22.2%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 25.7%.

𝟮𝗙. 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗽𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶 𝗽𝗼𝗹𝗶𝘁𝗶𝗸, 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗚𝗲𝗿𝗶𝗻𝗱𝗿𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝗱𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗮𝗽𝗮𝗶 𝟴𝟵.𝟭%
Prabowo–Gibran unggul di lima pemilih partai yaitu Gerindra (dukungan pemilih Gerindra sebesar 89.1%), Golkar (74.6%), Demokrat (53%), PAN (7.6%), dan partai dari kubu lain: PPP (64.8%).

Anies–Muhaimin unggul di tiga pemilih partai yaitu Nasdem (64%), PKB (46%), dan PKS (77.1%).

Ganjar–Mahfud unggul di satu pemilih partai yaitu PDIP dengan dukungan di pemilih PDIP sebesar 60.4%. Di kalangan partai pendukungnya sendiri: PPP, perolehan Ganjar-Mahfud lebih kecil (8.6%), dibandingkan ke Prabowo-Gibran (64.8%).

𝟮𝗚. 𝗗𝘂𝗸𝘂𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗶𝘁𝗼𝗿𝗶, 𝘁𝗶𝗴𝗮 𝗽𝗿𝗼𝘃𝗶𝗻𝘀𝗶 𝘁𝗲𝗿𝗯𝗲𝘀𝗮𝗿, 𝗱𝗮𝗻 𝘀𝘂𝗸𝘂

Prabowo-Gibran unggul di semua teritori dengan keunggulan terbesar ada di Sulawesi Selatan. Mereka unggul di Sumatera dengan elektabilitas sebesar 55.8%, Jawa (51%), Bali-NTB-NTT (56.9%), Kalimantan (59.7%), Sulawesi (65.3%), dan Maluku-Papua (42.7%).

Dari tiga provinsi terbesar (Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah), Prabowo-Gibran unggul di Jawa Barat dengan elektabilitas sebesar 55.1%, di Jawa Timur dengan elektabilitas 62.4%. Untuk Jawa tengah, Ganjar dikalahkan di kandang banteng dengan elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 48.6%, elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 39.9%.

Dari sisi kesukuan, Prabowo-Gibran unggul di Jawa dengan 51.8%, Sunda (56.3%), Melayu (60.7%), Madura (67.7%), Bugis (60.6%), Batak (77.2%), dan suku lainnya (53.8%).

Anies-Muhaimin unggul di suku Betawi (62.1%) dan Minang (73.9%).

𝟮𝗛. 𝗕𝗮𝗴𝗮𝗶𝗺𝗮𝗻𝗮 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝘀𝗶𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗽𝘂𝗮𝘀𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗿𝗵𝗮𝗱𝗮𝗽 𝗣𝗿e𝘀𝗶𝗱𝗲𝗻 𝗝𝗼𝗸𝗼𝘄𝗶 𝗱𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗦𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹?

Terlepas dari hingar bingar protes dari Kampus atas Jokowi, tapi kepuasan publik atas Jokowi masih sangatlah tinggi: 80,8%.

Di pemilih yang puas terhadap kinerja Jokowi, Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas sebesar 60.4%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 19.4%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 14.9%

Di pemilih yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi, Anies-Muhaimin unggul dengan elektabilitas sebesar 47.0%. Elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 28.9%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 19.4%

𝟮𝗜. 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹 𝗯𝗮𝗶𝗸 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗺𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹 𝗺𝗮𝘂𝗽𝘂𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗺𝗲𝗺𝗽𝘂𝗻𝘆𝗮𝗶 𝗺𝗲𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗼𝘀𝗶𝗮𝗹.

Di pemilih yang mempunyai media sosial, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53.2%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 24.2%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 17.0%.

Di pemilih yang tidak mempunyai akun media sosial elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 54%. Elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 23.2%. Elektabilitas Anies-Muhaimin sebesar 17.1%.

Di pemilih yang menggunakan medsos, di semua saluran Prabowo-Gibran unggul. sebagai contoh di pengguna WhatsApp dan Facebook misalnya.

Di pengguna WhatsApp, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 56%. Anies-Muhaimin elektabilitasnya sebesar 22.6%. Ganjar-Mahfud elektabilitasnya sebesar 13.4%.

Di pengguna Facebook, Prabowo-Gibran elektabilitasnya sebesar 55.4%. Ganjar-Mahfud sebesar 16.1%. Anies-Muhaimin sebesar 22.3%.

Data lengkap dan detail dari distribusi dukungan berbagai segmen pemilih, dapat dilihat di bahan paparan yang disertakan.

-𝟎𝟎𝟎-

𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟑 : 𝐋𝐨𝐦𝐩𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐏𝐫𝐚𝐛𝐨𝐰𝐨-𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝟕 𝐀𝐫𝐞𝐚 : 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐩𝐚 𝐏𝐫𝐚𝐛𝐨𝐰𝐨-𝐆𝐢𝐛𝐫𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐤?

𝟯𝗔. 𝗟𝗼𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝘄𝗼𝗻𝗴 𝗰𝗶𝗹𝗶𝗸

Pada survei bulan September 2023, pemilih wong cilik (pendapatan di bawah Rp 2 juta/bulan) yang memilih Prabowo-Gibran sebesar 39.5%. Survei di awal Februari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran di segmen wong cilik sebesar 54.7%.

Lompatan kenaikan di wong cilik dari September 2023 ke Februari 2024 sebesar 15.2%.

𝟯𝗕. 𝗟𝗼𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗱𝘂𝗮, 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝘁𝗲𝗿𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿

Pada survei bulan September 2023, pemilih terpelajar (pendidikan D3 ke atas) yang memilih Prabowo-Gibran sebesar 30.8%. Survei di awal Februari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran di segmen terpelajar sebesar 37.8%.

Lompatan kenaikan di segmen terpelajar dari September 2023 ke Februari 2024 sebesar 7%.

𝟯𝗖. 𝗟𝗼𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮, 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗺𝘂𝗱𝗮

Pada survei bulan September 2023, pemilih muda (pemilih dengan usia di bawah 30 tahun) yang memilih Prabowo-Gibran sebesar 49.5%. Survei di awal Februari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran di pemilih muda sebesar 65%.

Lompatan kenaikan di pemilih muda dari September 2023 ke Februari 2024 sebesar 15.5%.

𝟯𝗗. 𝗟𝗼𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁, 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗝𝗮𝘄𝗮 𝗧𝗲𝗻𝗴𝗮𝗵

Pada survei bulan September 2023, pemilih di Jawa Tengah yang memilih Prabowo-Gibran sebesar 11.4%. Survei di awal Februari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran di pemilih Jawa Tengah sebesar 48.6%.

Lompatan kenaikan di pemilih Jawa Tengah dari September 2023 ke Februari 2024 sebesar 37.2%.

𝟯𝗘. 𝗟𝗼𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝗶𝗺𝗮, 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗮𝗴𝗮𝗺𝗮 𝗺𝗶𝗻𝗼𝗿𝗶𝘁𝗮𝘀

Pada survei bulan September 2023, pemilih agama minoritas yang memilih Prabowo-Gibran sebesar 25%. Survei di awal Februari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran di pemilih agama minoritas sebesar 55.3%.

Lompatan kenaikan di agama minoritas dari September 2023 ke Februari 2024 sebesar 30.3%.

𝟯𝗙. 𝗟𝗼𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗲𝗻𝗮𝗺, 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗽𝘂𝗮𝘀 𝗸𝗶𝗻𝗲𝗿𝗷𝗮 𝗣𝗿𝗲𝘀𝗶𝗱𝗲𝗻 𝗝𝗼𝗸𝗼𝘄𝗶

Pada survei bulan September 2023, pemilih yang puas kinerja Presiden Jokowi, memilih Prabowo-Gibran sebesar 40.5%. Survei di awal Februari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran di pemilih yang puas kinerja Presiden Jokowi sebesar 60.4%.

Lompatan kenaikan di pemilih yang puas kinerja Presiden Jokowi dari September 2023 ke Februari 2024 sebesar 20.1%.

𝟯𝗚. 𝗟𝗼𝗺𝗽𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘁𝘂𝗷𝘂𝗵, 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼 𝗱𝗮𝗻 𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗱𝗮 𝗱𝗶 𝘁𝗶𝗻𝗴𝗸𝗮𝘁 𝗽𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗱𝗮𝗻 𝗸𝗲𝘀𝘂𝗸𝗮𝗮𝗻 𝗽𝗿𝗲𝗺𝗶𝘂𝗺

Pada survei bulan September 2023, pengenalan (popularitas) Gibran Rakabuming Raka sebesar 69.4%. Saat ini di awal Februari 2024, pengenalan Gibran mencapai 95.3%.

Lompatan kenaikan popularitas Gibran dari September 2023 ke Februari 2024 sebesar 25.9%.

-𝟎𝟎𝟎-

𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟒 : 𝐓𝐢𝐠𝐚 𝐇𝐚𝐥 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐢𝐬𝐚 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐭𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐏𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 : 𝗧𝗶𝗻𝗴𝗴𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗚𝗼𝗹𝗽𝘂𝘁 𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻 𝘀𝗲𝗰𝗮𝗿𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗽𝗿𝗼𝗽𝗼𝗿𝘀𝗶𝗼𝗻𝗮𝗹

Golput dimaknai sebagai pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. Pada tahun 2004, tingkat golput sebesar 24.76%. Tahun 2009 golput naik menjadi 28.2%. Tahun 2014 golput naik kembali menjadi 30.4%. Tahun 2019 golput mengalami penurunan menjadi sebesar 18.03%.

Survei mengandaikan tingkat partisipasi 100% atau golput 0%, karena pemilih didatangi. Kenyataannya nanti pemilih yang harus datang ke TPS sehingga tingkat partisipasi 100% atau golput 0% sesuatu hal yang sulit tercapai.

Jika terjadi tingginya golput di pemilih Prabowo-Gibran secara tidak proporsional, maka dukungan yang diraih akan turun, sehingga tidak mencapai 50% lebih.

𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮 : 𝗕𝗲𝗿𝗮𝗹𝗶𝗵𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵 𝘀𝗼𝗳𝘁 𝘀𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁𝗲𝗿 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻

𝙎𝙤𝙛𝙩 𝙨𝙪𝙥𝙥𝙤𝙧𝙩𝙚𝙧 (pemilih yang masih bisa berubah pilihannya) Prabowo-Gibran sebesar 5.6%. Jika pemilih ini total mengalihkan dukungannya maka dukungan yang diraih Prabowo-Gibran akan kurang dari 50% plus.

Saat ini elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53.5%. sehingga jika dikurangi 𝘴𝘰𝘧𝘵 𝘴𝘶𝘱𝘱𝘰𝘳𝘵𝘦𝘳 5.6% tersisa sebesar 47.9%.

𝗞𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮 : 𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗱𝗶 𝘀𝗶𝘀𝗮 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝘁𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗯𝗹𝘂𝗻𝗱𝗲𝗿 𝗳𝗮𝘁𝗮𝗹 𝗣𝗿𝗮𝗯𝗼𝘄𝗼-𝗚𝗶𝗯𝗿𝗮𝗻

Jika terjadi blunder fatal, maka dukungan akan menurun. Tren positif yang selama ini diraih bisa berbalik arah menjadi negatif.

𝐊𝐞𝐬𝐢𝐦𝐩𝐮𝐥𝐚𝐧:

Terdapat enam kesimpulan dari rilis kali ini:

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮, Semakin terbuka pemilu Presiden 2024 berakhir Satu Putaran Saja untuk Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, karena sudah menembus dukungan 53%

𝗞𝗲𝗱𝘂𝗮, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul hampir di semua segmen masyarakat, kecuali di etnis Minang dan Betawi.

𝗞𝗲𝘁𝗶𝗴𝗮, Dukungan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meningkat di 7 area seperti: pemilih muda, wong cilik, pemilih minoritas, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat, hingga meningkatnya pengenalan/kesukaan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

𝗞𝗲𝗲𝗺𝗽𝗮𝘁, tiga hal bisa membatalkan Satu Putaran: golput tidak proporsional di pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, beralihnya pemilih 𝘴𝘰𝘧𝘵 𝘴𝘶𝘱𝘱𝘰𝘳𝘵𝘦𝘳𝘴, dan blunder yang fatal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di sisa waktu

𝗞𝗲𝗹𝗶𝗺𝗮, karena masih ada pemilih yang belum menentukan pilihan, pemilih yang belum militan dan 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘦𝘳𝘳𝘰𝘳 karena sampel, LSI Denny JA membuat prediksi dalam bentuk interval

𝗞𝗲𝗲𝗻𝗮𝗺, dengan prediksi interval itu maka 30% kemungkinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang tapi ada putaran kedua, dan 70% kemungkinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran saja.*

*Data dan analisa lebih lengkap dapat dilihat melalui linK:

https://drive.google.com/file/d/1dZcyuK25JS6X_dZAa46AjHU6LeQB2T9_/view?usp=drivesdk