Rangkuman Berita
๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐
- ๐ ๐๐ฎ๐ค๐ฎ ๐๐ฎ๐ฆ๐ฉ๐ฎ๐ฅ๐๐ง 307 ๐๐ฎ๐ค๐ข๐ฌ๐๐ง ๐๐ ๐๐๐ง๐ง๐ฒ ๐๐
โ๐๐ข๐ฏ๐จ๐ฌ๐ข๐ฉ ๐๐ฆ๐ฏ๐ฏ๐บ ๐๐ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข๐ช ๐๐ณ๐ต๐ช๐ง๐ช๐ค๐ช๐ข๐ญ ๐๐ฏ๐ต๐ฆ๐ญ๐ญ๐ช๐จ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ฆ ๐ช๐ต๐ถ ๐ด๐ถ๐ข๐ต๐ถ ๐ต๐ฆ๐ณ๐ฐ๐ฃ๐ฐ๐ด๐ข๐ฏ ๐ข๐ธ๐ข๐ญ ๐ฅ๐ช ๐ฅ๐ถ๐ฏ๐ช๐ข ๐ด๐ฆ๐ฏ๐ช ๐ณ๐ถ๐ฑ๐ข ๐๐ฏ๐ฅ๐ฐ๐ฏ๐ฆ๐ด๐ช๐ข. ๐๐ฆ๐ซ๐ข๐ณ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ค๐ข๐ต๐ข๐ต ๐ช๐ต๐ถ!โ
AI dalam lukisan, juga dalam semua bidang lain, termasuk hal baru. Misalnya dalam film, dengan adanya AI apakah masih diperlukan โaktingโ dari para aktrisnya, , karena semua dapat diatur AI.
Makanya kehadiran Bung DJA dalam kancah seni rupa, termasuk hal baru, dan pastilah oleh sebagian kalangan dianggap โkontroversial.โ
Tapi sebagai sesuatu yang awal hal itu wajar saja. Selalu ada pro kontra. Pelukis Amerika terkenal Andy Warhol saja ketika memulai genre โseni rupa kontemporerโ banyak yang menentang. Sekarang malah diakui sebagai sebagai maestro seni rupa modern.
Demikian komentar Wina Armada Sukardi, kritikus seni rupa dan film Indonesia. Wina menyatakan pandangannya ketika mengamati lima lukisan Denny JA, yang akan diikutsertakan dalam pameran lukisan internasional (International Minangkabau Literacy Festival) IMLF II, Mei 2024.
Denny JA membagikan lima lukisannya di media sosial dan WAG dengan pengantar sebagai berikut:
๐๐ก๐ง๐๐๐๐๐ง๐จ๐๐ ๐ฆ๐จ๐ ๐๐ง๐๐ฅ๐ ๐๐๐ฅ๐๐ง: ๐๐จ๐๐จ ๐๐๐ก ๐ฆ๐๐๐๐ฅ๐๐ก๐
Dulu, Sumatera Barat menjadi ibu kandung banyak intelektual dan pemimpin besar Indonesia. Bagaimana sekarang?
Lima Lukisan AI Denny JA soal The Great Persons From West Sumatra:
- Muhammad Hatta dan Perjuangan Indonesia Merdeka
- Buya Hamka dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
- Sutan Sjahrir dan Tawanan Politik
- Haji Agus Salim dan Sang Pemikir
- Ruhana Kuddus sebagai Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia
(Lima Lukisan ini akan ikut dipamerkan dalam International Minangkabau Literacy Festival II, Mei 2024)
Denny JA sudah mendokumentasikan lebih dari 300 lukisannya, yang dibantu Artificial Intelligence dalam empat buku yang sudah dipublikasikan.
Buku Pertama: โThe Power of Silenceโ, November 2022. Buku ini berisi 73 lukisan Denny JA soal renungannya tentang filosofi hidup.
Dalam lukisan ini ditemukan begitu banyak kutipan mulai dari Budha, Jalaluddin Rumi, Krishnamurti, Dalai Lama, Oso, hingga pertanyaan perennial.
Buku Kedua: โArtificial Intelligence, Mungkinkah Menjadi Malin Kundang Baruโ, Juli 2023. Buku ini berisi 112 lukisan dengan tema yang lagi hits: kehadiran AI yang akan mengubah peradaban.
Ada lukisan di mana penceramah agama sudah pula dilakukan oleh AI. Penulis, pelukis, analisa kesehatan, juga semakin banyak banyak menggunakan AI.
Akankah AI berperan seperti Malin Kundang? AI dibesarkan oleh manusia. Tapi akankah AI seperti Malin Kundang, ia berkhianat pada ibu yang melahirkannya (manusia). Denny menuliskan ini dalam pengantar bukunya.
Buku Ketiga: โMelukis Karya 20 Pelukis Duniaโ, Agustus 2023. Buku ini terdiri dari 60 lukisan Denny JA. Aneka lukisan maestro dunia dilukis ulang tapi dengan interpretasi baru.
Mulai dari Van Gogh, Leonardo Da Vinci, Picasso, Monet, Rembrandt, Fernando Botero, hingga pelukis Indonesia Affandi, dan Dede Eri Supria.
Untuk lukisan terkenal Monalisa, misalnya, karya legenda Leonardo da Vinci. Denny JA melukis ulang Monalisa, tapi latar belakangnya adalah Jakarta tempo dulu.
Atau lukisan terkenal Michelangelo: The Creation of Adam. Oleh Denny, tangan manusia itu diganti dengan tangan robot, sesuai dengan trend zaman ini.
Denny juga mengulas 20 pelukis dunia itu soal karya, filosofi dan sisi penting karya mereka.
Buku Keempat: โDerita Palestina dan Telinga yang Lebih Besarโ, Januari 2024. Buku ini berisi 62 lukisan Denny JA soal derita anak-anak di Gaza. Namun buku ini juga merekam tokoh dunia dengan telinga yang lebih besar.
Tulis Denny, pemimpin dan pemikir perlu memiliki telinga lebih besar, agar lebih mendengar suara rakyatnya.
Denny JA sedang menuntaskan buku kelima yang berisi puluhan lukisannya soal Pemilu Presiden Indonesia 2024, dan dokumentasi wabah Covid-19, yang selama tiga tahun mencengkram Indonesia dan dunia.
Sebuah hotel berlantai enam di daerah Mahakam, Kebayoran Baru, Jakarta (Mahakam Residence), sedang berproses menggunakan seluruh lantai luarnya, enam tingkat, untuk menjadi galeri bagi sekitar 166 lukisan terpilih Denny JA.
Setiap lantai berisi tema yang berbeda. Ada lantai dengan tema Pemilu Presiden 2024 dan Wabah Covid-19. Ada lantai soal derita anak-anak Gaza. Juga lantai dengan topik meditasi dan Power of Silence.
Denny JA bercerita ia menggunakan lima aplikasi Artificial Intelligence. Namun AI itu hanya membantu hal teknis. โFilosofi lukisan, komposisi, dan kuasan terakhir untuk menumbuhkan emosi, tetap saya lakukan sendiri,โ Denny menjelaskan.
Namun kuas dan cat yang Denny gunakan bukan kuas dan cat biasa, tapi kuas dan cat elektronik. Ujar Denny, ia tetap menghargai para pelukis konvensional yang menggunakan tangan, kuas, dan cat biasa.
โNamun saya menggunakan kemajuan teknologi untuk berkarya. Sebagaimana saya tak perlu lagi menghitung yang rumit secara manual karena ada kalkulator, saya pun tak perlu lagi melukis dengan kuas biasa karena sudah ada aplikasi Artificial Intelligence.***