“Adalah Tidak Benar Jauh Dari Fakta, Konsentrasi Dana Otsus di Kabupaten Keerom Dari Pemerintah Sudah Tepat Sasaran dan Klaim Sepihak Sangat Tidak Bertanggung Jawab ?!”

 67 total views

Keerom 2 Juli 2024

Read More

Keerom Papua,globalinvestigasinews.com – Beberapa hari lalu publik dikejutkan dengan beredarnya postingan sebuah editan video mengenai realisasi Dana Otonomi Khusus di Kabupaten Keerom yang mana dikabarkan gagal pemanfaatannya.

Namun klaim tersebut dipatahkan oleh beberapa orang berpengaruh di Keerom, diantaranya datang dari Ketua KNPI Kabupaten Keerom juga selaku tokoh Pemuda, Yan Kristian May. Kepada media ini dirinya dengan lantang mengecam tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh beberapa orang terkait pengelolaan Dana Otonomi Khusus oleh Pemkab Keerom yang dinilai gagal.

Menurut Yan, video yang berdurasi kurang lebih 15 menit itu sangat tidak berdasar, tidak valid lagi penuh kebohongan. Faktanya komunikator dalam tayangan video tersebut juga bagian dari penikmat Dana Otsus itu sendiri, dan dua diantaranya adalah bagian dari aparat pemerintah. Ia juga berpendapat bahwa apa yang disampaikan oleh beberapa tokoh masyarakat adalah sebuah kampanye hitam black campaign mengandung muatan politik untuk menjatuhkan pemerintah dalam hal ini Bupati Piter Gusbager.

” Setelah saya menonton video yang diposting oleh beberapa tokoh masyarakat ini yang menyampaikan kalau Dana Otonomi Khusus di Kabupaten Keerom gagal menurut mereka, adalah sangat keliru dan tidak berdasar, tidak didukung data yang akurat serta obyektif. Saya melihat ini sebagai sebuah kampanye hitam black campaign, sebuah upaya menjatuhkan lawan politik yang tidak sehat tidak rasional dan nampak bersifat sentimen pribadi dikarenakan proses Pemilukada yang semakin dekat,” tuturnya.

Ia juga menegaskan, kalau realisasi Dana Otsus fokusnya bukan diperuntukan untuk orang perorang melainkan untuk kepentingan umum, untuk tujuan kesejahteraan masyarakat Papua khususnya di Keerom, sehingga apa yang disampaikan dalam unggahan video tersebut jelas-jelas tidak sesuai kenyataan dan seakan menggiring opini negatif tetang kinerja Pemkab Keerom yang buruk terkait pengelolahan Dana Otsus.

” Proses menggiring opini negatif dan penilaian beberapa tokoh masyarakat terhadap Pemkab Keerom yang disoroti gagal dalam menyalurkan Dana Otsus sungguh tindakan yang tidak dapat diterima. Ini sudah mencoreng Citra dan Wibawa Bupati sebagai kepala daerah. Perlu diketahui bahwa proses realisasi Anggaran Dana Otsus tidak untuk orang perorang, melainkan untuk kepentingan umum, untuk kesejahteraan masyarakat Papua. Mulai dari Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi hingga pada sarana Infrastruktur. Tetapi didalamnya ada kebijakan Bupati untuk mengakomodir tuntutan masyarakat dengan tidak mengabaikan tujuan utama dana tersebut diberikan,” imbuh dia.

Ditempat yang berbeda hal senada disampaikan Ketua LMA Kabupaten Keerom, Marinus Isagi lewat komunikasi via whatssap pada Selasa malam, pukul 07.15 Wit, kepada awak media ia menyampaikan kekecewaannya. Dengan geram iya mengecam sikap dan tindakan tidak pantas yang dilakukan (LP) dan rekan-rekannya karena bukannya mengapresiasi jerih payah dan perjuangan Pemkab Keerom selama ini, melainkan membuat sesuatu yang sangat bertolakbelakang dengan fakta yang sudah dirasakan.

” Mereka ini adik-adik saya. Saya jujur kecewa dengan tindakan yang mereka lakukan. Kalau mereka sampaikan bahwa mereka tidak pernah ikut menikmati dana otsus, itu bohong namanya. Disini juga saya mau sampaikan kepada publik dan kepada semua kalangan yang sudah melihat rekaman video dari Lambert Pekikir dan teman-temannya, kalau apa yang mereka sampaikan dan keluhkan tentang kegagalan penyaluran Dana Otsus di Keerom oleh Pemkab Keerom, disini Saya mau menegaskan bahwa semua itu ” Tidak Benar”dan Bohong,” ujarnya.

Marinus juga menyampaikan kalau beberapa minggu lalu, dirinya telah memberikan Dana Otsus kepada (LP) dalam jumlah yang tidak sedikit sebagai wujud kepedulian pemerintah dan juga sebagai bentuk penghargaan guna memastikan keberlangsungan roda pemerintahan di Kabupaten Keerom berjalan aman dan damai. Namun melihat postingan yang beredar, ia lantas terkejut dan mengharapkan adanya pernyataan maaf segera dari (LP) dan rekan-rekannya serta membuat klarifikasi bahwa apa yang disampaikannya adalah sebuah kesalahan.

” Beberapa minggu lalu (LP) ini sudah saya kasih uangnya, itu Dana Otsus. Kok bisa-bisanya beliau membuat pernyataan kalau Dana Otsus yang dikelolah Pemerintah Kabupaten Keerom gagal, inikan tidak sesuai fakta dan jelas bertolakbelakang. Perhatian pemerintah dan kepeduliannya selama ini sangat dirasakan, juga implementasi Dana Otonomi Khusus di Keerom saya kira sangat baik dan mungkin yang terbaik. Untuk itu saya sangat berharap dan meminta agar adik-adik saya ini dapat mengklarifikasi apa yang mereka sampaikan, sekaligus menyampaikan permintaan maaf kepada pemerintah sesegera mungkin,” pinta Ketua LMA Kab Keerom.

Ikut menanggapi tayangan video beberapa tokoh masyarakat tentang ketidakberhasilan pemerintah dalam pengelolahan Dana Otsus, Pastor Ronny pun angkat bicara. Menurut hematnya sejauh yang diketahui, proses realisasi Dana Otonomi Khusus oleh Pemerintah Kabupaten Keerom sudah sesuai dan arahnya tepat sasaran. Itu dapat dibuktikan dengan adanya perhatian pemerintah terhadap pembangunan sarana ibadah, baik Gereja maupun Masjid, juga yang kaitan dengan peribadatan tentu tidak bisa dipungkiri.

” Menurut saya, kalau bicara soal kegagalan atau keberasilan pemerintah dalam realisasi Anggaran Dana Otonomi Khusus di Keerom, jawaban saya Pemkab Keerom dibawa kepemimpinan Bapak Bupati Piter Gusbager cukup berhasil dengan bukti-bukti fisik yang dapat kita lihat. Memang masih banyak PR yang harus diselesaikan tetapi semua butuh waktu dan proses. Tidak bisa serta merta langsung jadi dalam sekejap ada tahapannya. Sekarang pertanyaannya,! Adakah kita sebagai umat yang takut akan Tuhan pernahkah dalam Doa terselip ungkapan hati kepada Yang Maha Kuasa agar memberikan hikmat dan pengertian serta bimbingan kepada pemerintah untuk menjalankan tanggungjawabnya sebisa mungkin, atau kita hanya berusaha mencari-cari kesalahan.” Ungkap Pastor Ronny.

Ketua KNPI Kabupaten Keerom, Yan Kristian May sekaligus sebagai tokoh Pemuda kembali menekankan kepada agar pihak yang membuat pernyataan dalam postingan di Channel Youtube agar dapat memperlihatkan bukti-bukti secara otentik dan obyektif guna mendukung klaim mereka tentang kegagalan penyaluran Dana Otsus oleh Pemkab Keerom, jika tidak dirinya meminta agar pernyataan tersebut segera dicabut sebab tidak berdasar dan berbau kepentingan.

” Saya berharap pernyataan beberapa tokoh masyarakat ini yang mereka sampaikan dalam Channel Youtube yang sudah disebarkan ini dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang otentik dan obyektif. Jangan membuat sesuatu tanpa didukung oleh bukti bukti yang valid dan kuat. Saya lihat ini juga sebuah tindakan merusak citra harkat dan martabat pemerintah kita dan bisa mengundang berbagai penilaian buruk tentunya,” tutup Ketua KNPI Kab Keerom Yan Kristian May. (Tim)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *