“Ketua ORMAS PP Kab. Kebumen Berikan Teguran Keras Dan Pembinaan Kepada Supono !?”

Loading

Kebumen, 26-07-2024 Globalinvestigasinews.com

Terkait video Viral yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat khususnya Kebumen dan mungkin secara Nasional, Edi Purwanto selaku Ketua Ormas Pemuda pancasila Kabupaten Kebumen memberikan teguran keras serta pembinaan sesuai aturan organisasi Pemuda Pancasila.

” saya pribadi selaku Ketua Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Kebumen serta atas nama Ormas Pemuda Pancasila Kabupaten Kebumen,meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi di Desa Menganti Kecamatan Sruweng-Kebumen. Dalam peristiwa itu, Anggota saya yang bernama Supono tidak bisa kontrol emosi. Benar atau salah di mata Hukum tentang apa yang di lakukan Pak Supono, saya selaku ketua Ormas PP MPC Kebumen menegur keras dan memberikan sangsi secara aturan organisasi di Ormas Pemuda Pancasila. Harapannya kedepan menjadikan edukasi bersama khusunya di internal Ormas Pemuda Pancasila MPC Kebumen agar dalam hal apapun jangan sampai mengedepankan emosi”terang Bung Wanto

Adu argumen antara Supono selaku Kades Menganti dengan Sugiono selaku Ketua LPKSM Kresna Kebumen, Hal itu menjadi  Pro dan Kontra di kalangan masyarakat khusunya Kebumen. Pasalnya, disamping masyarakat yang mungkin merasa itu adalah Pungli, ternyata banyak juga masyarakat atau terutama para Guru GTT/PTT  yang merasa suara hatinya di wakilkan oleh Pak Supono. Karena menurut mereka, Uang itu adalah iuran sukarela yang di galang oleh Komite Sekolah dan di peruntukan kepada para Guru GTT/PTT. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa di Kabupaten Kebumen untuk tunjangan Guru GTT/PTT masih lah jauh dibawah cukup untuk kesejahteraan para Guru GTT/PTT.

” saya menyesal dan merasa salah karena lepas kontrol dan menimbulkan kegaduhan di Desa saya. Walaupun sebenarnya saya pribadi sangat miris jika iuran sekolah yang sifatnya sukarela dan diperuntukan kepada Guru GTT/PTT itu di anggap sebagian orang atau LPKSM Kresna sebagai Pungli. Warga saya juga banyak yang ber profesi sebagai Guru GTT/PTT yang mana mereka sering berkeluh kesah tentang kesejahteraan mereka yang jauh dari kata cukup.
Jujur saya pada saat itu emosi karena saya selaku Kepala Desa Menganti merasa di abaikan oleh Ibu Hermi. Padahal sebelumnya Bu Herni beberapa kali punya masalah dan saya yang selalu menyelesaikannya. walaupun Bu Herni bukan asli warga saya alias beliau ngontrak di rumah salah satu warga menganti. persoalannya dengan pihak sekolah juga tidak berupaya berdiskusi dahulu dengan pihak Desa tapi malah langsung memberikan kuasa kepada pihak luar. Emosi saya semakin bertambah saat saya bertemu dengan Pak Sugiono dirumah kontrakan Bu Herni. Pak Sugiono sebagai tamu di desa saya nilai tidak ber etika dan juga sudah mempengaruhi Bu Herni dengan janji-janji manisnya.
Tapi apapun itu,saya mengaku salah karena saya tidak bisa mengontrol emosi dan menimbulkan kegaduhan di Desa saya sendiri. Dan saat ini saya sedang mengikuti proses dari pihak-pihak terkait tentang persoalan Di Desa menganti” terang Supono
(BOEBVB-GIN-KBM)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *