680 total views
Tebo Globalinvestigasinews.com,Komisi II DPRD Tebo kembali menggelar Rapat dengar pendapat terkait persoalan komplik sosial akibat di gusurnya lahan warga masyarakat desa lubuk madrasah yang di gusur oleh PT.Wasita Kharya Sakti (WKS) di ruang sidang kantor DPRD Tebo,Senin(13/10/2020)
Sebelumnya di ketahui dan sempat viral adanya aksi Mak mak yang bertelanjang dada mengusir alat berat yang menggusur lahan dan tersebar di dunia maya melalui media sosial dan media on line sehingga mencuri perhatian publik dan terdengar sampai ke telinga para wakil rakyat baik DPRD Provinsi Jambi dan juga DPRD Kabupaten Tebo.
“Komisi II DPRD Tebo Yang di pimpim langsung oleh wakil ketua II Syamsu Rizal.SE.M.Si sidak ke lokasi komplik dan bertemu langsung dengan Para pihak yang berkomplik,Masyarakat dan pihak PT. WKS.Situasi di lapangan saat itu cukup panas terjadi perang mulut yang alot diantara jedua belah pihak yang bertikai.atas hal tersebut di putuskan bahwa persoalan tersebut harus di bawak kantor DPRD Tebo untuk di carikan Solusinya,dan parah pihakpun menyetujuinya,dan hari ini jadwal rapatnya,Ungkap Iday (sapaan akrab Syamsu Rizal)kepada wartawan.
“kita sudah undang semua pihak yang bersengketa dan OPD Tebo yang terkait termasuk pihak manajemen PT.WKS sayang mereka tidak dapat hadir,Ujar Iday kecewa.
Ditambahkannya lagi meski Pihak perusahaan tidak hadir namun tahapan proses ini tetap berlanjut.
” saya sudah mintak kepada anggota komisi II untuk turun lagi besok kelapangan guna incetarisis semua masakah yang ada di lapangan,Pungkas Iday lagi.
Lebih lanjut Iday mengatakan soal ketidak hadirannya dalam RDP ini pihak PT WKS ada mengkomfirmasi ke kita (DPRD Tebo)
‘Alasan nanajenen PT.WKS tidak bisa hadir di sebabkan di kantir ya ada yang terpapar covid tapi kita sudah tawarkan melalui virtual mereka mengelak lagi dengan akasan sedang melajukan Swab Tutupnya.
Rapat di pimpim langsung oleh ketua DORD Tebo Mazlan.S.Kom di dampingi Waka II dan anggota komisi II turut hadir dalam rapat tersebut OPD Tebo terkait dan perwakilan dari dibas kehutanan Provinsi Jambi.(Hrf Ginews)
