HUJAN DERAS DAN ANGIN KENCANG, 3 ORANG DALAM BIVAK MENINGGAL DUNIA TERTIMPA POHON TUMBANG

 567 total views

AKIBAT HUJAN DERAS DAN ANGIN KENCANG TIGA ORANG DALAM BIVAK YANG MELAKSANAKAN LATIHAN BERGANDA SAAT MENJALANI PENDIDIKAN PRATAMA TANTAMA ( DIKTAMA) MENINGGAL DUNIA AKIBAT TERTIMPA POHON TUMBANG.

Read More

SULBAR MAMASA,Globalinvestigasi.co.id ,Akibat hujan deras Bivak tertimpah pohon tumbang ke tiga nya meninggal dunia setelah menjalani Pendidikan Pertama Tamtama (Diktama), di Desa Gallarapa batulapisi dalam malino Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa provinsi Sulawesi Selatan dimana Pada saat para siswa tengah beristirahat setelah melaksanakan latihan berganda Secata Rindam XIV/Hasanuddin.Jumat 2 April 2021, dini hari sekitar pukul 03.05 wita .

“Dimana Kedua siswa tersebut, berada dalam bivak bersama Komandan Peleton (Danton).Diantara yang meninggal.dunia Kedua siswa berasal dari kabupaten Mamasa provinsi sulbar bernama Hemri Hartono dengan nomor helm 440 dan Theofilus Mesalahngi dengan nomor helm 441, keduanya dari Kompi E.dan seorang pelatih Danton I Kompi E, Letda Ismail juga terjebak dalam bivak yang tertimpa pohon tersebut meninggal dunia”.

Letkol Inf. Stevi Palapa Dandim 1428/ mamasa membenarkan ,pihaknya telah menerima informasi dari Rindam terkait kabar meninggalnya dua siswa asal Kabupaten Mamasa, yang tertimpa pohon di sekitar lokasi latihan akhir Dikmata, jelang pelantikan menjadi militer pada 10 April 2021 mendatang.

lanjut Dandim 1428/ mamasa letkol inf Stevi palapa mengatakan Mereka sedang istrahat dalam bivak, tapi saat itu hujan deras dan angin kencang, mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa bivak mereka, usai menerima informasi terkait musibah yang menimpa dua Siswa asal Mamasa, pihaknya langsung mendatangi keluarga korban menyampaikan duka bela sungkawa ,Kedua jenasah siswa tersebut sementara dalam perjalanan menuju Rumah duka almarhum Heri Hartono di kabuoaten polewali mandar( polman )sedangkan Theofilus Mesalangi akan di bawah ke kabupaten Mamasa.ungkapnya

Untuk proses pemakaman kata dia, dilakukan secara umum. Karena keduanya masih menjalani Dikmata. Sehingga, belum memiliki Nomor Registrasi Pusat (NRP).Ia menjelaskan, prajurit yang dimakamkan secara militer adalah prajurit yang telah menjalankan tugas militer beberapa tahun. Sementara, dua siswa ini, belum mengikuti pelantikan,Tetapi kami tetap arahkan beberapa anggota untuk membantu pihak keluarga memudahkan proses pemakaman almarhum.ucapnya

“Kelluarga besar Kodim 1428/Mamasa, menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya dua siswa asal Mamasa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,Semoga almarhum diberikan tempat yang lebih layak disisi Tuhan yang maha esa”.Tutupnya

RUS GINEWS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *