“Dinilai Adanya Dugaan Kejanggalan Bangunan Drainase Di Mekar Baru, Garda Masura Minta APH Segera Ambil Tindakan ?!

 261 total views

Asahan-GlobalInvestigasiNews.COM.
Gerakan Pemuda-Mahasiswa Suara Rakyat (Garda-Masura) meminta Aparat Penegak Hukum (APH) jangan menutup mata terkait Kejanggalan dan keheranan masyarakat tentang kegiatan pembangunan lanjutan drainase di jalan Akasia Kelurahan Mekar Baru Kecamatan Kisaran Barat,yang menggunakan dana APBD Kabupaten Asahan sebanyak nilai Rp. 152.358.000,-

Read More

Pasalnya, kegiatan yang dianggap masyarakat bukan ditempatkan di daerah yang prioritaskan untuk kepentingan masyarakat, juga banyaknya ditemukan kejanggalan terhadap fisik bangunan yang menggunakan uang Negara, seharusnya fisik bangunan sesuai dengan aturan ataupun RAB yang sudah di buat oleh pihak terkait, jangan terkesan suka hati sehingga ukuran volume antara dinding bisa berbeda, dan jangan hanya menguntung sekelompok orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Garda-Masura Adi Chandra Pranata SH, saat ditemui oleh sejumlah awak Media di kediamannya pada hari Selasa (26/07/2022) sekira pukul 16.15 Wib.

Menurut Adi Chandra Pranata SH, “seharusnya pihak terkait atau Aparat Penegak Hukum (APH) sudah bisa mengambil sikap terhadap kejanggalan dari pembangunan drainase di Kelurahan Mekar Baru, mengingat banyaknya sorotan dari masyarakat khususnya kawan-kawan media yang sudah menaikkan ke pemberitaan.

“Ini kan sudah temuan, sudah ada indikasi korupsinya, apalagi kegiatan ini menggunakan uang negara, ya semua harus sesuai aturan la, jangan suka suka hati, dan sudah seharusnya pihak aparat penegak hukum bertindak,” tegas Ketua Garda-Masura yang akrab di sapa bang Chandra ini.

Diketahui pemberitaan sebelumnya, masyarakat merasa heran dengan kegiatan pembangunan drainase di jalan Akasia Kelurahan Mekar Baru yang antara dinding kanan dan kirinya bisa berbeda ukuran, yang bersebelahan dengan tanah masyarakat ketebalannya sekitar lebih kurang 10 cm, sedangkan sebelah bahu jalan sekitar lebih kurang 20 cm.

Ditambah lagi tidak adanya pemberdayaan sebab semua pekerja didatangkan dari luar Kelurahan Mekar Baru, sedangkan warga Kelurahan Mekar Baru hanya dapat melihat proses pengerjaan kegiatan tersebut.
(S. Ag)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *