“Warga Desa Temuroso Mengeluh Dengan Adanya Bantuan RTLH dari BSPS Menurutnya Kurang Tepat Sasaran ?!”

 502 total views

GLOBAL INVESTIGASI NEWS, DEMAK – Penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Desa Temuroso Kecamatan Guntur Kabupaten Demak diduga hanya menyasar pada orang-orang tertentu saja.

Read More

Hal ini menjadi polemik, karena kondisi masyarakat setempat yang sebetulnya layak mendapat kan bantuan namun pada akhirnya terabaikan.

Hal ini di keluhkan oleh banyak pihak, salah satunya Nur Hasanah warga RT. 03/06 warga desa Temuroso. Ia merasa rumah yg ia tempati jauh dari kata layak. Bangunan tua, kondisinya bocor di mana-mana ketika turun hujan. Apalagi ketika hujan di sertai angin, ia mengaku merasa takut. Sebagai ibu rumah tangga, Nur Hasanah hanya mengandalkan pendapatan dari suaminya sebagai kuli bangunan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan penyaluran dana Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) bagi masyarakat kurang mampu bebas dari pungutan biaya atau gratis. Dana Program BSPS senilai Rp 20 juta diberikan pemerintah sebagai stimulan bagi masyarakat, dapat digunakan untuk pembelian bahan bangunan senilai Rp 17,5 juta dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang.

Sumber berita dari masyarakat setempat yang tidak mau di sebut namanya mengeluh. Dengan adanya bantuan RTLH dari BSPS menurutnya kurang tepat sasaran di karenakan yang mendapatkan bukan orang tidak mampu atau miskin, melainkan warga desa dalam kondisi mampu.

“Seperti Solikin warga RT. 03/05 mendapatkan bantuan RTLH, Adib Ketua BPD punya dua rumah, Rozak pemilik usaha Bengkel Mobil, mantan RT Sadipan punya sawah dua bahu, Agus Dukuh Wonosari rumah tembok dan batuan RTLH dibikin Ruko. Warga yang sumber kehidupannya minin dan sangat miskin jelas mengharapkan bantuan RTLH, tapi kenapa tidak dapat, “keluh warga.

Kepala Desa Temuroso Mukhlisin ketika di temui di rumahnya mengatakan. Bahwa ia mengakui ada sekitar 50 lebih warga nya yang di ajukan ke Pemerintah. Ketika di tanya terkait 14 nama yang dapat RTLH, Mukhlisin mengaku tidak tahu menahu.

“Penerima bantuan RTLH sebelumnya telah melalui beberapa survei oleh Dinas Perkim Kabupaten Demak. Kami tidak dilibatkan secara aktif oleh dinas. Terkait pelaksanaan nya, diawasi secara penuh oleh berbagai pihak. Kami berharap, bantuan bedah rumah ini di kerjakan sebaik-baiknya. Karena bantuan ini sifatnya stimulan, masyarakat kami harapkan ada dana tambahan secara mandiri agar pembangunan nya dapat di maksimal kan”, ujar Mukhlisin.

(KARMAN /TIM)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *