Bunda Literasi dan Pendongeng Berbagi Keceriaan dan Kegembiraan dengan Anak-anak Korban Banjir di Dayeuhkolot

 48 total views

Layanan Trauma Healing, Bunda Literasi dan Pendongeng Ajak Anak-anak Korban Banjir Bermain Games dan Bernyanyi

Read More

KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya korban banjir maupun terdampak banjir bandang di Kabupaten Bandung.

Kehadiran pemerintah itu kali ini dilakukan Bunda Literasi Kabupaten Bandung sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Emma Dety Dadang Supriatna meninjau lokasi banjir bandang di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (22/1/2024).

Bunda Literasi Emma Dety menyampaikan rasa berduka cita yang sangat dalam atas musibah yang dialami masyarakat terdampak banjir di Desa Citeureup Kecamatan Dayeuhkolot tersebut.

Didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung H. Teguh Purwayadi., S.STP, M.Si., Emma Dety berkesempatan mendengarkan keluhan dari masyarakat korban banjir bandang di Desa Citeureup.

Pada kesempatan ini pula Bunda Literasi Kabupaten Bandung berbagi keceriaan dan kegembiraan dalam upaya melakukan “trauma healing” kepada anak-anak dan masyarakat korban banjir bandang dengan membawa pendongeng, yaitu Bunda Ida dan Bunda Cinta untuk bermain games, bernyanyi, dan memberikan motivasi.

Trauma healing adalah suatu proses pemberian bantuan berupa penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena lemahnya ketahanan fungsi-fungsi mental yang dimiliki individu.

Pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Bandung Teguh Purwayadi berharap bahwa hadirnya Bunda Literasi Kabupaten Bandung di tengah-tengah masyarakat terdampak banjir itu dapat memberikan motivasi dan semangat hidup.

“Kita pun sengaja menghadirkan para pendongeng yang merupakan binaan Dispusip Kabupaten Bandung. Ini bagian dari upaya kita untuk memberikan layanan trauma healing kepada masyarakat terdampak banjir, khususnya anak-anak yang berada di kawasan rawan banjir itu. Supaya mereka bisa kembali ceria dan bahagia pasca bencana banjir. Hal itu pula bagian dari upaya kita dalam memberikan perlindungan terhadap anak-anak pasca-bencana banjir,” tutur Teguh.

Untuk menumbuhkan semangat anak-anak berliterasi, disebutkan Teguh, Dispusip Kabupaten Bandung juga menghadirkan mobil layanan perpustakaan keliling.

“Kami sengaja membawa layanan mobil perpustakaan keliling yang bisa dimanfaatkan oleh para korban bencana banjir bandang yang menempati tempat pengungsian. Masyarakat bisa dengan mudah mengakses buku-buku bacaan tersebut,” katanya.**

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *