178 total views
Selasa 23 April 2024
Jayapura Papua,globalinvestigasinews.com – Bertolak dari statement Asisten SDM Irjen Pol Dedi Prasetyo mewakili Kapolri yang mengatakan bahwa Polri pada tahun 2024 ini akan merekrut 10.000 orang untuk ditugaskan di di jajaran Polda Papua yang tersebar di empat provinsi di Tanah Papua untuk menjadi anggota Polri yang penerimaannya dilaksanakan bulan April 2024 hingga tahun 2028, turut menjadi perhatian Ketua LSM WGAB.
Yerri Basri Mak, SH, MH, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 23 April 2024 menyambut dan mengapresiasi pernyataan Kapolri terkait perekrutan anggota Polri diwilayah hukum Polda Papua yang terkesan memberikan peluang besar bagi Putra Putri Asli Papua dan juga bagi Anak-anak non OAP yang lahir besar mengikuti pendidikan SD,SLTP,SLTA di Papua.
” Statement Kapolri yang disampaikan oleh Asisten SDM, Dedi Prasetyo. Saya Ketua LSM Wadah Generasi Anak Bangsa menyambut baik dan berterima kasih atas perhatian Kapolri yang mau memberikan kesempatan kerja bagi Anak-anak muda Papua maupun non OAP yang lahir dan dibesarkan di Papua untuk menjadi anggota Polri, ini luar biasa,” ujarnya.
Mendukung sikap dan niat baik Kapolri, Yerri meminta kepada Kapolda Papua agar dalam perekrutannya dapat mengawasi dan memperhatikan secara teliti setiap berkas peserta tes yang hendak mendaftar, sebab dikawatirkan terjadi pemalsuan data. Ada peserta non OAP yang lahir dan dibesarkan diluar Papua tetapi sudah memiliki KTP Papua, ada juga namanya dalam daftar Kartu Keluarga padahal faktanya ia tidak lahir dan besar di Papua.
” Isu inikan bukan hal yang lasim. Praktek praktek tidak terpuji seperti ini saya kira sudah terjadi lama, dan bukan saja untuk penerimaan Calon Bintara Polri, tetapi juga dikalangan pemerintahan perihal tes cpns. Hal semacam ini yang kami perlu ingatkan kepada Kapolda Papua Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri, S.I.K., M.H, supaya Panita Penerimaan Tes Calon Bintara Polri di Polda Papua benar-benar selektif dan memuaskan,” kata Yerri.
Ia juga meminta kepada Kapolda Papua agar dapat memastikan bahwa penerimaan anggota Polri tahun ini benar-benar diprioritaskan bagi Anak Asli Papua, selebihnya untuk non OAP yang memenuhi kriteria sebagaimana disebutkan diatas tentang para pelamar non OAP yang lahir besar serta menempuh pendidikan di tanah Papua. (Nando)
