“Oknum Usir Wartawan Terkait Asset Rp. 100 Juta Dilelang Rp. 35 Juta, Nasabah Bank Merasa Terdzalimi ?!”

 425 total views

07/09/2021, Globalinvestigasinews.com – A.W. Sholeh (37) tak terima assetnya berupa tanah dan tanaman yang ada di atasnya senilai kurang lebih Rp. 100 jutaan dilelang oleh Bank UL unit Merangin Jambi hanya ditawarkan 35 juta. Informasi ini diperoleh ketika dia (Sholeh) tidak berada di rumah dan hanya bertemu dengan istrinya dan di anggap bahwa keputusan itu tidak berdasar dan hanya melalui pemberitahuan lewat mulut oknum pegawai Bank UL tersebut.

Read More

Kepada media ini Sholeh meminta bantuan untuk mendampinginya ketika hendak mengklarifikasi ke pihak Bank (01/09). Sholeh menuturkan bahwa pihaknya tidak bisa menerima ketika aset yang menjadi jaminan kredit di Bank UL dilelang tanpa dasar dan adanya pemberitahuan sebelumnya, ” yang menjadi kerancuan bahwa kenapa hanya lewat mulut saja dan ketika saya tidak berada di tempat, bahkan oknum itu menyampaikan bahwa sampaikan ke suamimu kalau tanah itu sudah laku seharga 35 juta, ” tutur Sholeh menirukan ucapan istrinya ketika di temui oknum pegawai bank tersebut.

Dengan maksud hanya mendampingi dan mengetahui kebenaranya, Haryono Biro media ini bahkan mendapatkan perlakuan tidak bersahabat, la di usir keluar oleh salah seorang pegawai bank yang di jumpai Sholeh bersamanya, ” Silahkan keluar dari sini, saya tidak ada kepentingan dan hak untuk menerima saudara, saya tidak mengundang saudara untuk datang ke sini, ini nasabah saya, ” ujar pegawai Bank Ulam yang kata katanya sempat terekam oleh Haryono.

” Beberapa tahun angsuran berjalan normal, hingga kemudian kami mengalami kepailitan, usaha kami jatuh bangkrut dan saya merasa keberatan dengan tanggungan hutang saya,” ujar Sholeh, ” usaha yang saya buka di rumah otomatis terhenti, sehingga saya kehilangan pendapatan dan akhirnya kredit saya macet,” lanjutnya.

Katanya, ia sudah beberapa kali mengajukan negosiasi ke pihak bank, namun berujung pada penolakan. “Kalau restrukturisasi yang ditawarkan pihak bank tidak bisa membantu apa-apa, karena saya butuh modal untuk membangun kembali usaha saya,” tuturnya lagi.

Selain merasa terintimidasi, Sholeh juga merasa ada kejanggalan, karena setelah di cek secara on line di ketahui bahwa agunanya belum ada terdaftar sebagai salah satu yang masuk daftar lelang, bahkan yang menjadi ganjalan bahwa tanah yang berisi tanaman sudah banyak di babat alias di tumbang, “ Jelas saja, saya tidak terima. Ini sudah menyalahi aturan dan bertindak sewenang wenang, saya akan menuntut oknum atau kalau ada keterkaitan dengan siapa yang menyuruh merusak tanaman di atas tanah tersebut, ” terang Sholeh.

Terkait dengan pengusiran atas dirinya, Haryono akan melaporkan tindakan oknum pegawai bank yang telah mengusirnya dan melaporkan ke atasanya, ” selaku orang Pers saya sudah berpegang pada aturan dan sesuai tupoksi saya sebagai orang jurnalis, saya hanya bertanya dan menggali iinformasi atas kebenaran dari peristiwa ini, tapi sayang pihak bank tidak mengerti dan malah bertindak arogan terhadap saya, ” jelas Haryono.

Terpisah, pihak keluarga Sholeh juga tidak terima atas perlakuan pihak bank, kepada media ini saudara kandung Sholeh akan mengawal kasus ini sampai tuntas, mengingat agunan yang di jaminkan masih ada keterkaitan dengan Ahli Waris keluarganya.

” Seharusnya pihak bank juga harus mengetahui bahwa pada masa pandemi covid dan keadaan nasabah yang pailit mendapatkan dispensasi atau kebijakan yang meringankan,” lanjut Hariyono.

” Itikad baik itu dengan membayar hutang bukan dengan konsultasi , ” kata petugas bank yang berhasil terekam dalam percakapanya.
(AMRI)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *