1,038 total views
GIN – Pati, Kronologi awal kematian korban Mashudi yang diduga meninggal di sekitar lokasi PG. GULA TRANGKIL dimana tempat Almarhum bekerja. Pertama pagi Ia pingsan karena masuk angin dan kemudian dinyatakan meninggal dunia didekat mesin sekitar pukul 09:00 WIB.
Namun tidak dijelaskan secara mendetail tutur Bapak Mustofa yang bekerja di PT. Surya Pranusa Jalan Tidar, PG. GULA TRANGKIL, mengabarkan melalui telefon, dan Bapak Mustofa mengabari keluarga korban.
Selanjutnya Korban meninggal dunia konon katanya kesetrum menurut orang kantor, dan dinyatatakan pingsan diluar pabrik dan disaksikan oleh banyak orang tutur Bapak Leman yang bekerja sebagai marketing rekan Almarhum,.
Setelah dipanggil-pangil nggak bangun juga karena warga takut akhirnya memanggil Satpam, dan satpam mengatakan bahwa korban pingsan dan dibawa ke rumah sakit, namun belum sesampainya ke rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Sebelumnya Bapak Leman selaku marketing ditanyai oleh Tante Almarhum terkait handpone korban yang hilang, “kok nggak ada pak ?”, dan Bapak Leman mengatakan saya masih nyuruh nyari handphone korban melalui Tegar.
“Tegar dan Bapak Leman di Kota Surabaya, selang tiga jam kemudian handphone ditemukan Tegar setelah jenazah dimakamkan ?.
Info terakhir Bapak Leman memanggil Ibu saat datang ke rumah duka dan memberikan dua buah amplop yang berisikan uang tunai untuk istri almarhum sebesar Rp. 8 juta serta untuk Ibunya Rp. 2 juta, setelah itu Bapak Leman memeluk Pak De Almarhum dan menangis sambil mengatakan kepada keluarga korban nanti kalau ada kesulitan ekonomi disuruh telepon Bapak Leman.
“Jenazah setelah datang kerumah duka peti dibuka dan terlihat jenazah dengan kondisi leher bengkak serta kepala bagian belakang bengkak juga, telinga dan hidung mengeluarkan darah namun diduga tidak di autopsi ?!”
Selain memberikan surat pengaduan ke Redaksi Media Cetak dan Online GLOBAL INVESTIGASI NEWS, Pihak Keluarga Besar Mashudi juga meminta kematiannya diusut tuntas oleh Kepolisian sehingga faktor penyebab kematian yang sebenarnya bisa terungkap, agar tidak simpang siur informasinya. *** Bersambung
Ahmad Affandi & Team Investigator
