418 total views
Oleh : Erwin Gumara, S.H
GIN – Setiap Kepala Desa pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, silahkan masyarakat yang menilai dengan indikator yang sudah ditentukan, baik dari sisi penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
Selama ini masyarakat sudah memberikan mandat kepada Kepala Desa, itulah yang mendasari masyarakat punya hak untuk menagih Visi Misinya, Programnya, Janjinya. Apakah sudah dilaksanakan atau belum.
Tidak berhenti sampai disitu, Kepala Desa Wajib mempertanggungjawabkan jabatannya dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan aturan yang ada.
Dalam perjalanannya, tentu tidak ada yang sempurna, ada masyarakat yang serasa sudah tersentuh, ada yang belum. Lalu bersikap pro dan kontra, memunculkan riak-riak, itu sudah biasa. Apalagi mengenai kritik, itu vitamin bagi demokrasi, Kepala Desa jangan malah Anti Kritik.
Saya kira tidak sulit menjawab pertanyaan dan kritik dari masyarakat sepanjang tidak ada permasalahan dan pemerintahannya bersih. Namun demikian, kritik harus lah disampaikan dengan cara yang benar dan pada tempatnya.
Tidak perlu sensitif, ini juga sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Siapa pun yang memegang jabatan melalui mekanisme dipilih oleh masyarakat, harus bertanggung jawab terhadap masyarakat.
Mengingat Masa Kampanye dan Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Mesuji tinggal beberapa hari lagi, seyogyanya masing-masing calon memberikan kontribusi pendidikan politik kepada masyarakat dengan menawarkan programnya kedepan apabila terpilih.
Dan untuk masyarakat, ayo pertanyakan visi misinya Calon Kepala Desa, programnya apa, kebijakannya apa, strategi untuk mewujudkannya apa, lalu komitmennya apa, jika tidak sesuai, mari dikritisi.
Tapi ingat, jangan sampai menyentuh pribadinya, hal ini sama sekali tidak bisa dibenarkan. Lebih-lebih bahasanya mengandung unsur SARA, ujaran kebencian, dan seterusnya, sebisa mungkin dihindari.
Terkhusus tim sukses masing-masing calon, fokus saja sama Visi Misi dan programnya calon, sampaikan kepada masyarakat dengan bijaksana dan elegan. Tidak perlu saling hujat, sehingga akan merugikan calon kalian sendiri karena kehilangan simpati dari masyarakat.
Kalau mau diteruskan dengan hujat menghujat, caci maki, fitnah, dan seterusnya. Saya hanya mengingatkan meskipun berat, mengenai kejamnya keberlakuan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Salam.
( YM )
