Wakil Maros Peserta Terbaik Program Karantina 1 Desa/Kelurahan Satu Tahfidz

 340 total views

Maros https:/globalinvestigasinewscom Kabupaten Maros Patut berbangga bahwa program satu desa/kelurahan satu hafidz yang diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan angkatan VI tahun 2021 ini meloloskan 2 wakilnya sebagai peserta terbaik dalam karantina tahfiz yang diadakan dari tanggal 16 November hingga 5 Desember 2021 di Gedung TP.PKK Prov. Sul-Sel (Balai Kartini) Jalan Masjid Raya No. 70 A Makassar. Untuk diketahui bahwa program yang bergulir sejak tahun 2019 ini telah melaksanakan kegiatan dan melahirkan alumni hingga angkatan VI. Tahun 2019 angkatan I,II,dan III, tahun 2020 angkatan IV, dan untuk tahun 2021 ini telah sukses menyelenggarakan kegiatan untuk 2 angkatan, angkatan V dan VI. Masing-masing angkatan tersebut terdiri dari 50 peserta yang merupakan referesentasi dari 24 kabupten/kota yang ada di Sulawesi Selatan. Program ini akan berjalan terus hingga 3.047 desa/kelurahan yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan masing-masing telah memiliki 1 orang Tahfidz yang telah di karantina.

Read More

Adalah 2 perwakilan dari Kabupaten Maros masing-masing Muh. Aras (SMAN 9 Maros) dan Azraf Faizullah (SMKN 2 Maros) berhasil keluar sebagai peserta terbaik. Tiga peserta terbaik lainnya yaitu Muh. Aidil Fitra Ashar (MAN 2 Pare-pare), Ahmad Assudaisi (SMK 9 Makassar) dan Safwan (SMK 2 Wajo). Kelima peserta terbaik tersebut mendapatkan reward dana pembinaan sebesar 2 juta rupiah.

Dedikasi yang dipersembahkan oleh para putra Butta Salewangang tersebut tentu mendapat apresiasi dari berbagai pihak. H. Abd Azis S. Pd M. Pd selaku Kepala UPT SMK 2 Maros mengucapkan syukur yang mendalam karena siswanya dapat menorehkan prestasi yang luar biasa sekaligus mengharumkan nama sekolah dan kabupaten. Tentu harapan dari H. Abd Azis bagaimana supaya ilmu yang telah didapatkan tersebut dapat dikembangkan sehingga program ini menjadi sesuatu yang berkelanjutan.

Apresiasi yang sama disampaikan oleh Adnan Adam, Plt Kepala UPT SMAN 9 Maros. Dia berharap bahwa ilmu yang telah diperoleh di karantina tahfidz dapat dikembangkan dan diasah terus menerus sehingga apa yang diharapkan dari kegiatan ini benar-benar memperlihatkan hasil yang nyata dimana setiap desa terdapat 1 tahfidz.

Berdasarkan interview dengan panitia penyelenggara di lokasi aspek kompetensi yang dinilai dari para siswa yang dikarantina adalah hapalan, kedisiplinan dan kerajinan. Akumulasi dari penilaian itu melahirkan 5 peserta terbaik dari 50 peserta tiap angkatannya. Muh. Aras siswa SMAN 9 Maros, ketika dimintai informasinya menyatakan jika selama dikarantina lebih dari 3 minggu mereka diajarkan oleh pembina bagaimana tehnik penghafalan al-Quran dengan cepat. Tahfidz yang sukses menghafal 5 juz selama karantina ini mengagendakan ke depannya untuk lebih fokus secara autodidak menghafal lebih banyak lagi juz yang ada dalam al-Quran dan membaktikan dirinya untuk syiar Islam di Desa Nisombalia Kecamatan Marusu Kabupaten Maros.

Sementara Azraf Saifullah yang beralamat di Dusun Pakali Desa Alatengngae Kecamatan Bantimurung memiliki harapan yang sama dengan Muh. Aras akan menjadikan pengalaman di karantina selama 3 minggu sebagai langkah awal untuk menjadi tahfidz yang diharapkan di desa tempat tinggalnya.
Laporan**Zainal

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *