Pemekaran Jema’at Dan Pentahbisan Pendeta GKS Manuawawi

 470 total views

Sumba Barat NTT,GlobalInvestigasi News.com-Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, SH hadir dalam Ibadah Pemekaran Jemaat Manuawawi dan Pentahbisan pendeta Metvensius Ishak, S.Si, Theol dengan prosesi penumpangan tangan oleh para pendeta dan penyematan Toga serta penyerahan Akta Peneguhan sebagai Pendeta. Rabu (20/04/2022)

Read More

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sumba Barat mengucapkan selamat serta apresiasi atas pemekaran jemaat dan Pentahbisan Vic. Metvensius Ishak, S.Si, Theol menjadi Pendeta GKS Manuawawi. Kiranya pentahbisan ini dimaknai sebagai keterpanggilan dan keterpilihan sebagai bukti menjadi pelayan Tuhan untuk melayani Jemaat Tuhan.

“Pemekaran Jemaat dan Pentahbisan Pendeta merupakan langkah perkembangan iman yang hari ini kita diajak untuk bersama mensyukurinya. Kita tahu bersama bahwa GKS Jemaat Manuawawi merupakan hasil pemekaran dari GKS Jemaat Waikabubak, yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada jemaat. Memang bukan suatu perjalanan yang mudah bagi GKS Jemaat Manuawawi mencapai kondisi seperti sekarang ini. Tentu ada banyak lika-liku dalam perjalanan, ada tantangan dan pergumulan, namun semuanya dapat dilalui sehingga GKS Jemaat Manuawawi hari ini dapat dimekarkan”, ungkap Bupati.

Menurut Bupati Yohanis, Pemekaran Jemaat dan Pentahbisan Pendeta merupakan langkah perkembangan iman untuk bersama mensyukurinya. GKS Jemaat Manuawawi merupakan hasil pemekaran dari GKS Jemaat Waikabubak, yang bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada jemaat. Memang bukan suatu perjalanan yang mudah bagi GKS Jemaat Manuawawi mencapai kondisi seperti sekarang ini. Tentu ada banyak lika-liku dalam perjalanan, ada tantangan dan pergumulan, namun semuanya dapat dilalui sehingga GKS Jemaat Manuawawi hari ini dapat dimekarkan.

“Menjadi Pendeta berarti dipanggil dan dipilih untuk mengemban misi penggembalaan bagi jemaat. Di era globalisasi saat ini, tugas Pendeta semakin berat dalam menyikapi perubahan-perubahan jaman. Arus informasi yang tidak dapat dibendung harus dibentengi dengan nilai-nilai agama yang kuat. Disinilah peran para pelayan gerejawi untuk membimbing dan mengarahkan warga jemaat ke arah yang benar. Seorang Pendeta dituntut untuk semakin mengasah, mempertajam kepekaannya atas seluruh perkembangan yang ada sehingga mampu mempersiapkan diri menghadapi seluruh tantangan pelayanan/tugas panggilan yang diperhadapkan kepadanya”, pesan Bupati.

Mengakhiri sambutannya, Bupati Yohanis Dade mengharapkan dukungan gereja dan seluruh elemen masyarakat, agar mampu mewujudkan apa yang menjadi visi dan misi Pemerintah Daerah. Hal itu disadari betul bahwa mayoritas masyarakat Sumba Barat merupakan warga gereja. Untuk itu, dalam upaya mewujudkan terciptanya masyarakat Sumba Barat yang maju, berdaya saing dan berkeadilan, tentunya mengharapkan dukungan dan kerjasama dari lembaga gereja. Lewat gerejalah karakter dan mental masyarakat dapat dibentuk dengan baik. Karakter dan mental masyarakat yang baik merupakan sumber daya yang handal untuk suksesnya pembangunan di daerah ini.

“Mari kita berjalan bersama dalam satu sinergitas yang kokoh untuk membangun karakter jemaat dengan menjunjung tinggi etika, moral dan spiritual dalam kehidupan beragama”, harapnya.
“(Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Sumba Barat)”

(Global)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *