“Diduga Lakukan Praktik Manipulasi Jumlah Siswa, Dana BOS & PIP SMK Nurul Falah Dipertanyakan, Aktivis Pemerhati Dunia Pendidikan Agus Satria Angkat Bicara ?!”

 379 total views

Tasikmalaya, GlobalinvestigasiNews.com – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nurul Palah kecamatan pancatengah kabupaten tasikmalaya, diduga melakukan praktik manipulasi jumlah siswa.

Read More

Dugaan manipulasi jumlah siswa tersebut jadi asumsi kuat, Ketika ditemukan ketidak singkronan jumlah siswa antara yang tertera di Daftar Poko Pendidikan ( Dapodik ) dengan jumlah siswa yang ril di sekolah.

Hal itu diungkapkan J nurjaman kepada GlobalinvestigasiNews.com, di kediamannya, Senin 27 Februari 2023.

Sebagaimana diketahui, J.Nurjaman sebelumnya sudah melakukan konfirmasi kepada Guru SMK. “Menurut pengakuan salah seorang guru di sekolah tersebut, menyebutkan bahwa siswa SMK yang ada di disini cuma 30 orang siswa, itupun kadang kadang tidak hadir semua kesekolah,” ujarnya.

“Kadang-kadang yang hadir cuma 15 orang, jadi ini kaya sesekolahan gitu, ga ada keseriusan baik dalam kehadiran maupun Kegiatan Belajar Mengajar (KBM),” tutur J. Nurjaman.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Nurul Falah, Kudus, saat di temui wartawan di rumahnya, mengaku bahwa jumlah siswa SMK sudah sesuai dengan yang tercatat di daftar poko pendidikan ( Dapodik ) dengan alasan ada yang dinamakan kelas indutri.

Keterangan yang sama juga dilontarkan oleh Deni selaku Ketua Yayasan, pihaknya tidak bisa menjelaskan secara jelas tentang regulasi mengenai kelas industri.

“Kepala sekolah dan Ketua Yayasan tidak bisa memberi penjelasan, cuma menyebutkan kasian kepada mereka yang tidak mampu sekolah, sementara izajah mau. Dan ini semua merupakan kebijakan Dinas, jadi semua sistem yang ada disini semuanya sudah di ketahui dinas dan pengawas,” ucap J. Nurjaman.

Menanggapi persoalan yang ada di SMK Nurul Palah, Aktifis Pemerhati dunia pendidikan, Agus satria angkat bicara, “SMK Nurul palah harus di laporkan kepada pihak yang berwenang karena berkaitan dengan uang negara, seperti dana Bos dan PIP,” tegasnya saat di hubungi melalui sambungan telepon.

Hal tersebut, lanjut Agus, tidak menutup kemungkinan adanya faktor kesengajaan melakukan dugaan Mark Up jumlah siswa tersebut demi mendapat Dana Bos dan PIP yang lebih besar. “Ini tidak boleh dibiarkan, harus secepatnya dilaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar ada efek jera dan menjadi perhatian bagi sekolah-sekolah lain. apabila terbukti dan ada oknum yang menyelewengkan dana Bos dan PIP harus di di penjarakan,” tandas Agus Satria. (Nana GIN)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *