Workshop PPL MAN 2 Pangandaran: “Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Yang Berkarakter Untuk Menyambut Indonesia Emas 2045”

 167 total views

Pangandaran, GlobalinvestigasiNews.com – kepemimpinan adalah proses dua pihak, pertukaran dua arah. pemimpin dan bawahan dan keduanya aktif dalam proses- proses komunikasi, kepemimpinan dan kekuatan sosial. artinya satu pihak harus memahami cara memimpin dan satu pihaknya lagi harus paham cara dipimpin. tetapi dalam pelaksanaannya tidak ada hal-hal seperti pemimpin “murni” dan pengikut murni. setiap pihak adalah pemimpin dan pengikut dalam waktu bersamaan, dan kedua pihak memikul tanggungjawab untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan.

Read More

Pemimpin sejati adalah pemimpin yang mampu mengatakan tidak untuk suatu ketidak benaran dan ketidak adilan. pemimpin yang mampu membentengi akhlak, kepribadiannya yang adil dan tegas adalah pemimpin yang bijaksana sehingga menjadi amanah atas apa yang di embannya.

pada umumnya di indonesia saat ini krisis akan pemimpin yang adil dan bijaksana. banyak sekali kasus-kasus yang dilakukan seorang pemimpin dalam menjalankan amanahnya, salahsatunya kasus KKN (korupsi, kolusi dan Nepotisme) yang semakin marak dilakukan, kasus pembunuhan yang tiada hentinya diberitakan, kasus pencabulan dan lainnya. sehingga hal tersebut akan menghambat dalam persiapan untuk menyambut indonesia emas 2045.

berangkat dari hal tersebut, maka PPL MAN 2 Pangandaran yang tergabung dari dua program studi yakni manajemen pendidikan islam dan bimbingan konseling pendidikan islam mengkolaborasikan ide dan gagasannya untuk menggelar kegiatan Workshop Kepemimpinan dengan tema “Menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang berkarakter untuk menyambut indonesia emas 2045” yang dilaksanakan pada hari sabtu ( 4/03/2023).

kegiatan ini berlangsung di Gedung Olahraga MAN 2 Pangandaran, dihadiri oleh 3 perwakilan setiap organisasi internal dan eksternal yang ada di sekolah MAN 2 Pangandaran yakni Pengurus OSIS, MPK, Paskibra, Pramuka, Pencak Silat, PMR, Marching band dan yang lainnya, dengan jumlah total yang hadir sebanyak 35 orang.

Ketua Pelaksana kegiatan, Gunawan menyampaikan bahwa dilaksanakannya kegiatan ini semata-mata untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas siswa-siswi dalam menjalankan roda organisasi di internalnya masing-masing agar lebih efektif dan efisien dalam menjalankan setiap programnya, terlebih beliau berharap agar menjadi bahan kedepan untuk meneruskan kepemimpinan dimasa yang akan datang.

disambung Wakil kepala sekolah Bidang Humas, Cucu Herdiaman S.Pd.I dalam sambutannya sangat mengapresiasi panitia pelaksana karena bisa menggelar kegiatan ini ditengah-tengah kesibukan mahasiswa PPL dalam menyusun laporannya. beliau juga memotivasi siswa untuk terus berkarya dan jangan sampai (Tukcing) hanya dibentuk tapi tidak ada pergerakan.
beliau menganalogikan pada sebuah organisasi yang tidak berjalan atau Pakeum hanya ada strukturisasinya namun tidak ada aktifitasnya.
“semua orang dalam struktur kepengurusan organisasi harus tahu akan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga organisasi tersebut akan berjalan dengan baik sesuai dengan program yang diusungnya,” ujarnya.

sementara presiden mahasiswa STITNU Al-Farabi Pangandaran, Burhanudin yang di undang oleh panitia pelaksana untuk menjadi narasumber, dalam pemaparannya memberikan arahan agar peserta harus selalu semangat dalam berorganisasi untuk memperluas peluang demi menggapai kesuksesan. “Organisasi internal maupun eksternal disekolah merupakan sebagai sarana untuk menabah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak dipelajari pada mata pelajaran sekolah. selain itu, juga untuk memperkuat mental dan keberanian dalam belajar berbicara dimuka umum dan bergerak mengimplementasikan langsung teori-teori yang dipelajari.” terangnya.

beliau juga sangat mengapresiasi peserta yang antusias dan interaktif dalam mengikuti workshop kepemimpinan ini. dan yang terakhir ketua dema menyampaikan agar pengurus organisasi di MAN 2 Pangandaran harus sering-sering melaksanakan pelatihan-pelatihan dan kajian-kajian untuk mengasah gagasan dan kepekaan terhadap lingkungan guna menguatkan daya serap terhadap pemikiran-pemikiran kritis. Pungkasnya (Red – Nana GIN).

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *