236 total views
Tangerang-Globalinvestigasi News- Pengadaan Videotron senilai Rp. 70-80 jutaan Tahun 2023 oleh Desa Serdang Wetan Kabupaten Tangerang, menuai sorotan serius dari kalangan lembaga LPPN RI (Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia). Pasalnya, barang itu (Videotron) selain diduga tidak sesuai Spesifikasi, juga ada manipulasi harga yang tidak sesuai pagu belanja.
“Kami minta Inspektorat dan kejaksaan, segera lakukan pemeriksaan terhadap pengadaan Videotron di Desa Serdang Wetan Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang tutur R. Ruhiyat tim pemantau Lembaga LPPN RI, pada wartawan, Rabu (14/06/2023).
R. Ruhiyat menyebut, dalam pengadaan Videotron yang dilakukan pihak ketiga ini, ada banyak kejanggalan dan perlu dilakukan pemeriksaan secara mendalam. “Berdasarkan data yang kami peroleh, Videotron yang dibeli itu diduga tidak sesuai spesifikasi yang seharusnya yang dipasang itu spek P5 (Pixel Pitch 5 mm) ini yang terpasang P10 (Pixel Pitch 10 mm) dan harga yang sebenarnya dibeli oleh pihak desa hanya sekitar 50 Jutaan berbeda jauh dengan pagu yang sesungguhnya, ada selisih harga yang cukup besar masuk kantong oknum desa,” ungkapnya.
Atas kondisi ini, Perusahaan yang mendapat pekerjaan yang melakukan pengadaan Videotron itu, harus segera dipanggil oleh pihak-pihak terkait yang memiliki tugas dan tanggung jawab, untuk dimintai klarifikasi mengenai Videotron tersebut. “Inspektorat juga mestinya teliti dalam melakukan audit. Baik itu, mengenai harga, tempat pembelian dan kondisi barang tersebut. Jangan hanya terima laporan pertanggungjawaban diatas meja saja,” katanya.
Dalam keterangan dibeberapa distributor penyedia Videotron di Tangerang, Indra salah satu dari PT. Bara Media Indonesia memberikan penawaran dalam harga untuk spesifikasi Pixel Pitch 10mm dengan ukuran 2 Kabinet dengan berikut pemasangan dihargai dengan biaya sebesar 48 sampai 52 Jutaan dan untuk Pixel Pitch 5mm dengan ukuran 2 Kabinet beserta pemasangan dipatok harga sebesar 70 sampai 90 Jutaan, dengan perbandingan diatas bahwa sudah tidak sesuai dengan fakta dan laporan LPJ nanti pastinya.
Red
