BPI KPNPA RI Meminta Ahok “Pimpin Perang” Terhadap Mafia Maling Solar Pertamina Ditengah Laut”

 418 total views

GIN, Jakarta – Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia ( BPI KPNPA RI ) mengutuk dan mengecam keras Oknum terduga salah satu wakil rakyat membacking pencurian solar bersubsidi di masa pandemi Covid-19 yang terjadi di Tuban dan Meminta Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama yang dikenal dengan Sapaan Ahok untuk Jadi Panglima Perang berantas Mafia Maling Solar Pertamina ( 05/04/2021 ).

Read More

” Lagi dan Lagi Saya tidak akan Pernah berhenti bersuara dan mengecam mengutuk keras kepada Oknum-oknum yang terlibat apa lg sedang diduga menarik nama Wakil Rakyat. Ini moral yang sudah sangat bejad. Bagaimana mungkin wakil rakyat mencuri Solar subsidi untuk Rakyat ” Tegasnya.
TB Rahmad Sukendar, SH, S.sos kali ini pinta Ahok memimpin perang terhadap mafia Maling Solar Pertamina untuk menekan Kapolri Menyelesaikan kasus ini Hingga Tuntas dan menangkap Otak Intelektual yang diduga salah seorang pemilik Kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang berkantor di Senayan.

” kali Ini Saya Minta Bapak Ahok yang terkenal Bersuara Lantang untuk Menantang dan meminta Kapolri selesai kan kasus ini hingga terang benderang. Ada apa dengan Perampokan Solar subsidi di tengah laut ini? Apa menyeret nama Orang-orang Hebat? ” Ucapnya geram.

Orang yang digadang-gadang masuk menjadi Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menggantikan Alkostar berharap Presiden untuk ikut turun tangan menuntaskan Kasus Pencurian solar yang ada di Tuban.

” Saya juga meminta Presiden Ir. H. Joko Widodo dengan segala kekuasaan nya perintah kan kapolri untuk segera memanggil dan memeriksa Anggota DPR RI yang diduga ikut membacking Maling Solar bersubsidi yang dilakukan oleh oknum-oknum Mafia ditengah laut di tuban Jawa timur. Dulu sempat Viral Istilah kencing di laut. namun mendadak Hilang beritanya. Rakyat butuh kehadiran Presiden untuk memimpin genderang Pemberantasan mafia Maling Minyak Solar yang ada di Pertamina. 21,5 Ton itu bukan sedikit, dan berani mereka lakukan tanpa Beban ” Ungkapnya.

Senada dengan Ketua Umumnya, Direktur Investigasi dan intelijen BPI KPNPA RI Sari Darma Sembiring, SE juga meminta kehadiran Ahok sebagai komisaris utama jadi garda terdepan dalam memimpin pengungkapan perampokan solar bersubsidi milik rakyat di Tuban.

” Saya sangat ngefans sama Pak Ahok saat menjadi Gubernur DKI yg terkenal berani menutup Kali Jodo, Premanisme di tanah Abang dan ketegasan-ketegasan beliau melawan taipan-taipan China dalam beberapa kasus Korupsi.

Saya yakin jika dipimpin Pak Ahok yang Vokal dan Lantang sebagai komisaris utama Pertamina dapat menekan agar kasus ini secepatnya menemukan Titik terang siapa aktor intelektual dibelakang? Karena isu dugaan melibatkan orang kuat yang diduga salah satu pemilik kursi yang duduk di Senayan santer terdengar ” Ucap pria yang dikenal dengan Sapaan Angling Darma.

Dihubungi melalui telepon seluler Ketua BPI KPNPA RI Wilayah DKI Jakarta DR Okto Brawijaya SH.MH menyayangkan lemahnya pengawasan dan lambannya Kepolisian mengungkap keterlibatan Aktor intelektual pencurian solar.

” lemahnya pengawasan Objek Vital aset-aset Negara dapat merugikan Negara. Lambatnya pembuktian siapa aktor intelektual dibelakang Pencurian ini adalah wujud dari lemahnya kemampuan kepolisian yang belum dapat menerapkan PRESISI kapolri dalam Mengungkapkan kasus yang berdampak merugikan rakyat dan negara ini.

Saya meminta Kabareskrim Komjen pol Agus Andrianto dapat menyelesaikan kasus ini dengan cepat dan mengungkap siapa-siapa saja yang diduga jika ada melibatkan Orang dalam di Pertamina. Saya yakin beliau mampu menuntaskan kasus ini ” Tegas nya.

Khaidir Ketua BPI wilayah provinsi Aceh mengungkapkan harapannya penegakan Supremasi Hukum di Indonesia dapat diwujudkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

” Selaku Rakyat Aceh kami menunggu Presiden Jokowi Melalui Kapolri dapat menuntaskan kasus Pencurian Solar Pertamina bersubsidi yang terjadi di Tuban Jawa timur. Tunjukkan pada kami rakyat Aceh bahwa masih ada harapan penegakan Supremasi Hukum tidak hanya tajam kebawah, namun juga tajam keatas. Hukum yang berkeadilan siapapun pelakunya harus ditangkap ” Ucap pria Asli berdarah Aceh tersebut.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *