Pengusaha Peternak Di Desa Tanah Terban Kecamatan Karang Baru Pada Masa New Normal

 188 total views

Pengusaha Peternak Di Desa Tanah Terban Kecamatan Karang Baru Pada Masa New Normal

Read More

Aceh- Aceh – Global Investigasi News co.id – Kamis, (15/04/2021).- Perekonomian masyarakat di tahun 2020 sangat menurun drastis semenjak Pandemi COVID-19 melanda diseluruh dunia terutama di indonesia khususnya di Provinsi Aceh di Desa Tanah Terban kecematan Karang Baru kabupaten Aceh Tamiang. COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) merupakan penyakit yang cepat menular melalui kontak fisik, berjabat tangan, berpelukan, mencium tangan, dan droplet (percikan air liur ketika seseorang sedang berbicara,bersin, dan batuk) serta menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi oleh virus.
Menurut WHO (World Health Organization) menyatakan virus corona telah menjadi pandemi Global karena telah menyebar keseluruh negara di dunia. Pada bulan Maret pada tahun 2020 tahun lalu , ketika dikatakan indonesia terdektesi virus corona (COVID-19), perekonomian di Indonesia sangat terguncang. Kurs Dolar terhadap rupiah langsung naik selama penyebaran COVID-19 bisa mencapai Rp. 16.977,50,-. Bahkan kondisi ini sama persis krisis di tahun 1998 dimana titik terendahnya uang rupiah yakni Rp.16.950,-. Tidak hanya sampai disitu, Menteri keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani pun angkat bicara. Menurutnya kondisi perekonomian Indonesia saat ini mengalami ketidaknyamanan akibat COVID-19. Namun, tidak hanya di Indonesia saja. Tetapi di seluruh Negara juga mengalami krisis ekomoni.

Kabupaten Aceh Tamiang adalah kabupaten yang berada di provinsi Aceh, Indonesia. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang ini terletak di perbatasan Sumatra Utara-Banda Aceh. Pada bulan Maret tahun 2020 tahun lalu, di Aceh Tamiang khususnya di Desa Tanah terban yang terletak di jalan Medan-Banda Aceh menurut warga setempat harga sembako mulai melonjak naik ketika COVID-19 contohnya, seperti harga gula yang biasanya harga di pasaran gula merangkak naik Tidak hanya itu harga cabai dan telur juga ikutan naik. Dan pusat perbelanjaan juga tidak terlalu ramai.
Ketika virus corona pertama kali melanda di kabupaten Aceh tamiang tidak banyak masyarakat yang keluar masuk membeli belanjaan di pasar ataupun swalayan karena khawatir terpapar virus corona. Kebanyakan masyarakat disni berbalanja di warung dekat kampung mereka sendiri atau daerah tempat tinggal mereka sendiri. Dan penjualan hewan ternak juga menurun. Terutama bagi warga yang mempunyai peternakan lembu. Yang biasanya mereka mendapatkan penghasilan puluhan juta keatas tapi semenjak pendemi virus corona (COVID-19) penghasilan mereka menurun. Ditambah lagi jika ada lembu yang sakit biaya yang dikeluarkan lumayan cukup banyak dan masyarakat disana dilarang mengadakan pesta, ataupun kenduri.

Perternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan ternak untuk mendapatkan maanfaat dan hasil dari memelihara hewan tersebut. Hewan yang banyak diternak kebanyakkan di indonesia sendiri, yaitu :

  1. Sapi, 2.kambing, 3.kerbau, 4. Ayam, Domba

Dan hasil dari peternakan tersebut bisa di jual contohnya seperti :

  1. Daging dari hewan tersebut bisa dijual
  2. Susu dari hewan yang dipelihara bisa dijual, contohnyas seperti susu sapi, susu kambing dan susu domba
  3. Bulu dari hewan tersebut bisa dijual dan menjadi bahan untuk pakaian
    Perbedaan sapi dan lembu yaitu dari jenis kulitnya, kalau sapi bercorak hitam putih, dan lembu tidak bercorak hanya satu warna, seperti warna putih, coklat dan hitam. Nah, bentuk dari badan sapi lebih besar di bandingkan lembu, walaupun memiliki tanduk yang sama, tetapi tanduk sapi tidak runcing, sedangkan tanduk dari lembu agak sedikit runcing.

Pada bulan April 2021 tahun ini atau bisa disebut juga dengan New Normal. Kebjiakan yang dilakukan oleh bupati Aceh Tamiang sudah mulai berubah. Sektor atau bidang yang akan di terapkan dalam New Normal ini untuk mewujudkan masyarakat selama pandemi COVID-19 (Virus Corona) dalam perekonomian masyarakat.
Mursil SH, M.Kn selaku Bupati Aceh Tamiang mengatakan Rancangan Kebijakan KUA Perubahan dan PPAS Perubahan APBK Aceh Tamiang dan menyampaikan bahwa perubahan ini harus dilakukan karena dampak COVID-19 (Corona Virus Desease 2019) sejak awal maret 2020 sampai sekarang sangat berpengaruh pada pendapatan daerah. Oleh karena Bupati Aceh Tamiang melakukan penyesuaian dan langkah kebijakkan yang di ambil pada perubahan Anggaran 2020. Oleh karena itu tujuan bersama dalam membuat berbagai kebijakan berdasarkan belanja prioritas yang akan di fokuskan pada pemulihan ekonomi, sosial dengan tetap memprioritaskan kesehatan masyarakat. Dan ada beberapa perubahan tentang kebijakan pendapatan daerah,kebijakan belanja daerah dan perubahan pembiayaan daerah. Beliau juga berharap pelakasanaan pembahasan KUPA (Kebijakan Umum Perubahan Anggaran) dan PPAS (Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perunahan) Perubahan Tahun Anggaran 2020 antara Panitia Anggaran DPRK Aceh Tamiang dan Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dapat berjalan lancar sehingga penetapan perubahan APBK (Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten) Aceh Tamiang dapat dilaksanakan tepat waktu.

Menurut Pak Muhammad Sofyan selaku penjual binatang ternak lembu di tahun 2009. Selama masa COVID-19 Omset yang beliau dapatkan 22.000.000,- pertahunnya bukan perbulannya. Tapi ketika COVID-19 merebak tidak ada warga yang membeli lembu beliau. Pada masa era New Normal ini, ketika sudah ada kebijakan dari Bupati Tamiang Mursil SH, M.Kn, perekonomian sudah mulai seperti biasanya, Lembu-lembu beliau laris terjual. Karena di tahun 2021 sudah banyak masyarakat setempat yang melakukan kenduri, orang beli daging untuk dijual ataupun di masak untuk rumah makan, bahkan ada juga yang membeli lembu untuk anak-anak, sanak saudara yang ingin menikah, membeli hewan ternak beliau untuk di pelihara sendiri, dan untuk megang di bulan Ramadhan. Waktu masa pandemi COVID-19 (Virus Corona) perekonomian beliau sangat menurun, karena tidak ada yang mau membeli lembu beliau karena masyarakat setempat tidak berani melakukan kenduri ataupun pesta pernikahan dan di tambahkan lagi masyarakat setempat takut terkontaminasi oleh virus. Penghasilan di tahun 2021 ini, semenjak di ubahnya kebijakan yang baru oleh Bupati Aceh Tamiang, alhamdulillah sudah mulai ada meningkatkan dalam perekonomian. Dan jika ada hewan yang sakit beliau bisa merawatnya dengan penghasilan yang beliau dapatkan dari hasil penjualan lembu tersebut.(Tim).

tulisan ini ditulis oleh Clara Ervionita Harsari Putri, Mahasiswa IAIN Langsa.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *