LSM GEMPAR NTB MENINDAKLANJUTI HEARING PENJUALAN PUPUK BERSUBSUDI DIATAS HET

 338 total views

NTB Globalinvestigasinews.com-Menindak lanjuti hearing LSM GEMPAR NTB terkait penjualan pupuk bersubsidi diatas HET, Kabid Sarpras pertanian Provinsi NTB bersama Tim turun ke kios beberapa waktu lalu di kab. Lombok Tengah. Pada kesempatan hari ini tgl 19 jan 2022,

Dari tim turun untuk melakukan klarifikasi langsung kelapangan dan memastikan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi agar tepat sasaran serta memastikan harga penjualan pupuk tidak dijual diatas harga eceran tertinggi.

Kami datang untuk melakukan monitoring dan evaluasi data E-RDKK, update Simluhtan dan ketersediaan pupuk bersubsidi di tingkat pengecer, ujar ibu Iis Kabid Sarpras Pertanian Provinsi NTB”
Hadir juga dalam giat tersebut Kabid SPP dinas pertanian kab loteng beserta jajaran, kepala UPT Keswan Kopang L. Muhammad Saleh, ketua LSM GEMPAR NTB ,Hamzan Halilintar, Kedatangannya dari Lsm gempar Ntb bertujuan mengingatkan pemilik usaha untuk melakukan penjualan pupuk jangan sampai melampaui diatas HET yang sudah ditentukan Pemerintah.

TIM Juga langsung ke kantor UPT HPT Keswan Kopang Rembiga kecamatan Kopang untuk berkoordinasi dengan kepala UPT dan jajaran untuk benar benar melakukan pengawasan sampai lini bawah (pengecer) supaya petani tidak mendapat kendala terkait dengan pupuk bersubsidi.
Dari hasil temuan kami (LSM Gempar)

ditemukan bahwa distributor Fortuna yang membawahi pengecer di enam kecamatan, diduga menggandengkan pupuk subsidi dengan non subsidi (hal ini masih dalam proses pengumpulan bukti), dimana secara aturan apapun alasannya tidak diperbolehkan menggandengkan pupuk subsidi dg pupuk non subsidi dalam penjualannya.untuk itu kami minta kepada pihak dinas yang menangani perdagangan & instansi terkait agar bisa menindak tegas oknum distributor tersebut terlebih jika sdh ada bukti yg kuat, agar kedepan tidak terjadi lagi, Ungkap Sekjen GEMPAR NTB ” Subur
(gin ntb)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *