Oknum Kades Ini Diduga Sebutkan, “BIMTEK Bukan Program Keuchik” ?

 317 total views

Globalinvestigasi.news Aceh Utara –
Ridwan Kepala Desa (Keuchik gampong) Dayah LT Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara menyebutkan kegiatan BIMTEK bukan program dari Keuchik atau Kepala Desa, tapi ini hanya program titipan pihak pihak tertentu hingga tidak bermanfaat dan terkesan ada pemaksaan kepada sejumlah Keuchik dan perangkat desa dalam 75 gampong diwilayah tersebut, kata Ridwan kepada media ini Sabtu 18 Juli 2020

Read More

“Program Bimtek sebenar nya sudah ada sejak awal. Sebelum saya menjabat sebagai Keuchik, sedangkan saya baru tiga tahun menjabat sebagai Keuchik Dayah LT, tapi dua tahun lalu saya tidak ikut. Karena Bimtek itu bukan program Keuchik” kata Ridwan.

Kalau memang Bimtek itu program Keuchik, hari ini saya tidak membantah. Semua perangkat gampong diikut sertakan dalam Bimtek ini dengan anggaran per gampong Rp 76 juta, ungkapnya

Geusyik Ridwan menambahkan pertama nya dalam APBG Gampong tidak saya masukkan program bimtek, Karna itu tidak ada dalam Musrembangdes, namun pengajuan saya ditolak oleh Kasi Pmd kecamatan, imbuhnya

katanya wajib memasukkan program Bimtek, jika tidak tetap ditolak pengajuan saya, daripada Setiap tahunnya saya harus melawan atasan, ya sudah saya ikuti terus, walaupan saya harus berkhianat dengan masyarakat saya. tuturnya dengan nada kesal.

Terpisah Kasi pmd kecamatan Lhoksukon Samsul Bahri.S.sos saat di komfirmasi media ini mengatakan lewat pesan whatsap, Minggu 19 Juli 2020

“Informasi tersebut tidak benar, setiap ABPG dan RAPBG Yang saya terima dari Geuchik Gampong saya evaluasi jumlah dana sesuai dengan Perbup Aceh Utara, dan sesuai dengan RPJMG dan RKPG serta berita acara Persetujuan APBG dan RKPG bersama Geuchik dan Tuha Peut Gampong”, tulisnya dalam pesan whatsap

setelah di evaluasi kebenaran nya langsung di buat SK dan pengantar camat untuk di bawa berkas ke Kabupaten,

Berkas saya tolak apabila APBG ada kesilapan/kekurangan /kelebihan dana yang tidak sesuai dengan Pagu diperbup , dan tidak adanya tanda tangan Tuha Peut serta ada yang lupa di stempel oleh geuchik dan Tuha Peut di APBG tersebut. Tulisnya mengakhiri pesan whatsap yang diterima media ini.

Reporter :ZAS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *