“Puluhan Tahun Warga Margo Serampas Menempuh Jalan Lumpur, Dimana Pemerintah Kab. Merangin !?”

 589 total views

Merangin, 23/09/2021 Globalinvestigasinews.com

Read More

Infrastruktur fisik dan sosial dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan Ekonomi sektor publik dan Sektor Privat.

Berdasarkan Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Termaktub dalam Pasal 28 C ayat 3 UUD 1945, dalam berbagai aktivitas pembangunan mulai dari tahap perencanaan, pemanfaatan, sampai pengawasan memerlukan peran aktif masyarakat sebagai kontrol sosial, dan citizen partisipation is citizen power. Lalu bagaimana dengan Pemda Merangin tentang Pembangunan di desa ?.

Seperti halnya Kabupaten Merangin salah satu kabupaten tertua di Provinsi Jambi, tak luput dari permasalahan infrastruktur Jalan, baik jalan perkotaan maupun jalan penghubung antar desa.

Margo Serampas, suatu Kerabat kekeluargaan yang terdiri dari Desa Renah Alai, Rantau Kermas, Lubuk Mentilin, Tanjung Kasri dan Renah Kemumu.

Kerabat kekeluargaan ini sangat kental dengan Hasil Bumi yang sangat melimpah penyumbang Devisa bagi Kabupaten Merangin.

Kopi, Casiavera, Kentang, Ubi serta tanaman sayuran Holtikuktura lainnya sebagai Primadonanya. Ratusan ton Hasil Bumi dikeluarkan sebagai ujung tombak perekonomian.

Wilayah perdesaan yang dikelilingi Taman Nasional Kerinci Selat dan selalu mendapat Perhatian dari Warsi dan Lembaga Swasta, acap kali disebut Example pada bidang Kehutanan dan Pertanian perkebunan.

Miris sekali, Lembaga besar yang mengakui Area Margo Serampas sebagai binaan, namun tak terbina dan tak tersalurkan Aspirasi dan Solusi akan kerusakan jalan.

Danau Pauh hingga Desa Renah Kemumu berjarak tempuh 38 Km, namun sangat miris dari Desa Rantau Kermas yang Melalui Beberapa Desa hingga Desa Renah Kemumu, terdapat Spot Kerusakan Jalan sangat parah dan hanya bisa dilalui Kendaraan Double Gardan saja.

Kamis 23 September 2021, Kepala Desa Tanjung Kasri menyampaikan bahwa keadaan ini berlangsung berpuluh puluh tahun hingga saat ini ungkap Ahmad Tito Kepala Desa Tanjung Kasri, ” Kami merasa di Anak tirikan saja padahal daerah kami Margo Serampas adalah Salah satu Margo yang memiliki Penghasilan Asli daerah dan tidak terkontaminasi oleh Perusahaan.” tuturnya.

” Perkebunan dan pertanian  kami mendukung Sektor Ekonomi Primer contoh nya. Berpuluh tahun kerusakan jalan tak terperhatikan, kami hidup dari Hasil Bumi kami sendiri, diperkirakan 35% kebutuhan Primer Pokok dari luar Pasar Bangko, Minyak Goreng, Minyak Tanah, Garam dan beberapa Produk non lokal yang kami support dari Kota.” lanjutnya.

” Nah, hal ini sangat menjadi pertanyaan bagi masyarakat kami, kami mirip di Isolasi saja. Jarak Tempuh 38 Km itu untuk saat ini di tempuh selama 7 hingga 8 Jam Kendaraan Roda 4 Double Gardan, dan 3,5 jam bila menggunakan Sepeda Motor. ” lanjutnya.

” Kami sangat berharap perhatian dari Pemda Merangin, kami minta Pada Petinggi Eksekutif dan Legislatif di Merangin,” ungkap tutup Kepala Desa.
(fik)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *