148 total views
CILEGON – Global Investigasi news.com – Walikota Cilegon Helldy Agustian belakangan ini sangat konsen dengan Program Smart City, namun sepertinya program Walikota Cilegon tersebut tidak direspon baik oleh beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti halnya Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Cilegon.
Pemilik Badan Usaha salah satu CV di Cilegon Hafid mengatakan soal buruknya pelayanan di BPKPAD Kota Cilegon lantaran ia dalam pembuatan Nomor Pokok Wajib Daerah (NPWPD) pelayanannya lama.
“Ketika saya datang ke Kantor BPKPAD sebulan yang lalu di janjikan bahwa pembuatan NPWPD yang berbentuk fisik tunggu aja ya mas Minggu depan, saya datang lagi Minggu depan belum juga jadi, kemudian saya datang lagi untuk yang ke tiga kalinya, sampai ke empat kalinya belum juga jadi” Ungkapnya Kesal, Senin (5/12/2022).
Lanjut Hafid padahal Walikota Cilegon konsen dengan program Smart City namun dengan kejadian ini citra yang baik seorang walikota di coreng oleh OPD yang kinerjanya lambat.
“Ini jelas mencoreng nama Walikota Cilegon yang banyak menggambarkan bahwa pelayanan akan dilakukan satu pintu, tinggal duduk manis, kemudian pembuatan berkasnya langsung jadi, di BPKPAD mana buktinya?”
Sementara itu Elemen Masyarakat yang konsen dengan permasalahan sosial Hamami menambahkan bahwa, kinerja para pegawai di BPKPAD harus di evaluasi.
“Mana ada hanya pembuatan NPWPD saja sampai sebulan lebih tidak jadi, mereka kerjanya apa aja” Kata Hamami.
Ia berharap Kepala BPKPAD Dana Sujaksani tegas dengan oknum pegawai yang kinerjanya lambat begini bila perlu pindah ke tempat yang dia bisa santai – santai, Tuturnya.
Sementara itu Kepala BPKPAD Dana Sujaksani saat di konfirmasi melalui WhatsApp mengatakan, Saya tindaklanjuti kalau emang pegawai saya lelet.
“Makanya saya pastikan dulu kebenarannya dan ada masalah apa koq sampai lama begitu”
Pasti saya evaluasi nanti, pungkasnya.
(Beni/him)
